
PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menjadi sorotan nasional setelah dipercaya menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XIX 2025 cabang olahraga pencak silat. Gedung Edutorium KH. Ahmad Dahlan UMS tampil megah sekaligus menjadi pusat perhatian para atlet dari seluruh Indonesia. Kemudahan akses dan fasilitas yang memadai dinilai sangat mendukung kelancaran perhelatan akbar tersebut.
Ketua Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Gatot Sugiharto, menegaskan bahwa penunjukan UMS sebagai tuan rumah adalah kebanggaan bagi Muhammadiyah. Menurutnya, kampus tersebut memiliki banyak pengalaman dalam penyelenggaraan acara besar berskala nasional.
“Saya pikir ini sebuah kehormatan bagi Muhammadiyah. Alhamdulillah Universitas Muhammadiyah Surakarta dipilih menjadi venue, khususnya cabang pencak silat. UMS sudah sering menjadi penyelenggara event olahraga, jadi ini pilihan yang tepat,” kata Gatot, Jumat (26/9).
Gatot menambahkan, fasilitas Edutorium KH. Ahmad Dahlan UMS sangat lengkap sehingga menambah kenyamanan peserta. Ia juga menceritakan pengalamannya berdialog dengan perwakilan kontingen dari berbagai daerah. Menurutnya, mereka merasa puas berada di Surakarta, terutama di UMS.
“Mereka mengatakan senang sekali bisa bertanding di sini. Edutorium ini dianggap salah satu fasilitas termegah, sehingga membuat event ini berjalan baik di tempat yang sangat layak,” ujarnya.
Baca juga, Pesantren Muhammadiyah Mantapkan Penjaminan Mutu, Menyongsong Indonesia Emas 2045
Selain sebagai ajang kompetisi, Gatot menilai POMNAS juga menjadi sarana promosi UMS. Ia berharap kegiatan tersebut memberi dampak positif, bukan hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional. “Karena peserta datang dari seluruh Indonesia, semoga ini menjadi promosi yang baik untuk UMS, bahkan mungkin dikenal di dunia,” ucapnya.

Hal senada disampaikan Technical Delegate POMNAS XIX 2025, Haris Nugroho. Ia menegaskan bahwa Edutorium KH. Ahmad Dahlan sudah memenuhi standar pertandingan olahraga pencak silat. Haris yang sudah lama terlibat dalam POMNAS menilai UMS menyediakan fasilitas terbaik di Solo.
“Standarisasi manajemen penyelenggaraan pertandingan sudah ada dan terpenuhi. Sejak saya mendampingi POMNAS bahkan sejak ikut bertanding di 1994, saya bisa bilang tempat ini adalah yang terbaik di Solo,” tegas Haris.
Kesan positif juga datang dari atlet. Reyhan Jisa Tobing, peserta dari kontingen DKI Jakarta, mengaku puas dengan fasilitas Edutorium. Ia bahkan menyebut suasana gedung yang sejuk membuat pengalaman bertanding berbeda. “Pertandingan biasanya panas, tapi di sini malah dingin. Banyak teman-teman saya yang kedinginan di dalam gedung,” ungkapnya sambil tersenyum.
Sementara itu, Tim Manager kontingen Jawa Barat, Oktoviana Nur Ajid, menilai penyelenggaraan POMNAS XIX 2025 di UMS sangat memuaskan. Ia berharap pengalaman ini bisa menjadi contoh bagi provinsi lain ketika dipercaya menjadi tuan rumah di masa depan.
“Cukup luar biasa mengikuti POMNAS kali ini. Panitia memberikan dukungan luar biasa, sehingga acaranya sukses. Semoga ini bisa ditiru oleh provinsi lain di POMNAS berikutnya,” harapnya.
Kontributor : Zaatuddin
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha