MDMC Jateng dan Basarnas Semarang Perkuat Kerja Sama Strategis
PWMJATENG.COM, Semarang – Lembaga Resiliensi Bencana (LRB)/Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jawa Tengah memperkuat sinergi dengan Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Semarang dalam upaya meningkatkan kapasitas dan operasi tanggap darurat. Pertemuan yang berlangsung di Kantor Basarnas Semarang pada Senin (2/12/2024) tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Basarnas Semarang, Budiono, dan jajaran pengurus MDMC Jawa Tengah.
Rombongan MDMC Jateng dipimpin oleh Ketua MDMC, Istanto, didampingi Wakil Bendahara Satriyo Yudo Budi Wicaksono, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Muhammad Taufiq Ulinuha, serta anggota Bidang Tanggap Darurat, Astri Nanda Firman Saputra.
Kepala Basarnas Semarang, Budiono, menyambut baik kunjungan tersebut. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi potensi SAR yang dimiliki Muhammadiyah di Jawa Tengah. “Potensi SAR Muhammadiyah di Jawa Tengah sangat besar dan potensial. Hal ini menjadi kesan positif bagi saya setelah pindah tugas dari Sumatera Utara,” ungkap Budiono, didampingi Kepala Seksi Sumber Daya, Makhfud.
Budiono juga menyampaikan terima kasih kepada MDMC Jawa Tengah atas inisiatif untuk menjalin silaturahmi dan memperkuat kerja sama. “Kolaborasi ini penting, mengingat tantangan kebencanaan yang semakin kompleks di Jawa Tengah,” ujarnya.
Ketua MDMC Jawa Tengah, Istanto, menegaskan komitmen organisasinya untuk terus meningkatkan sinergi dengan Basarnas. Ia menyebut, selama ini kerja sama di bidang operasi SAR dan peningkatan kapasitas relawan telah berjalan dengan baik. Namun, menurutnya, masih banyak ruang untuk pengembangan.
Baca juga, Hadiri Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Prabowo Subianto Apresiasi Kontribusi Muhammadiyah pada Bangsa dan Negara
“Setelah Muktamar ke-48 Muhammadiyah, MDMC Jawa Tengah mendapatkan amanah untuk mencetak 100 rescuer tersertifikasi. Hal ini tentu membutuhkan dukungan dan kolaborasi yang erat dengan Basarnas,” ujar Istanto.
Menurut Istanto, sertifikasi rescuer menjadi salah satu prioritas agar relawan Muhammadiyah memiliki kemampuan yang diakui secara nasional dan internasional. “Dengan sinergi ini, kami berharap potensi SAR Muhammadiyah dapat semakin optimal untuk membantu masyarakat dalam situasi darurat,” tambahnya.
Kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada operasi tanggap darurat, tetapi juga mencakup pelatihan, simulasi kebencanaan, dan pengembangan relawan. Istanto menyebutkan bahwa Basarnas memiliki pengalaman dan sumber daya yang dapat memperkuat kapasitas relawan MDMC.
“Kami optimistis bahwa sinergi ini akan menghasilkan relawan yang lebih tangguh dan responsif terhadap situasi darurat, terutama di wilayah yang rawan bencana seperti Jawa Tengah,” tuturnya.
Kedua belah pihak sepakat untuk terus meningkatkan komunikasi dan koordinasi dalam menjalankan program kebencanaan. “Kami berharap kerja sama ini tidak hanya menjadi simbolis, tetapi benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkas Budiono.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha