PWMJATENG.COM, Sukoharjo – Setelah dilaksanakannya Grand Opening (GO) Masa Ta’aruf Penyambutan Mahasiswa Baru (MASTA PMB) Univesitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), panitia meneruskan rangkaian kegiatan bagi mahasiswa baru dengan dilakukannya MASTA Universitaria, Rabu (2/8).
Kegiatan MASTA Universitaria dijadwalkan berlangsung secara blended, dengan hari pertama secara langsung di Gedung Edutorium UMS dan dilanjutkan pada hari ke dua secara online melalui platform Open Learning.
Pada rangkaian MASTA PMB tersebut, mahasiswa diberikan beberapa materi dan pemahaman mengenai layanan dan fasilitas yang bakal diberikan oleh kampus demi menunjang kegiatan mahasiswa.
Salah satu materi yang diberikan adalah menyangkut maraknya tawuran dan korupsi di Indonesia yang dikemas dalam materi Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) dan Wawasan Kebangsaan. Materi tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor IV UMS Prof. Dr. dr. Em Sutrisna, M.Kes. dan Wakil Dekan III Fakultas Hukum UMS Dr. Muchamad Iksan, S.H., M.H. bersama host Dr. Choirul Amin, S.Si., MM.
“Pemuda itu diharapkan menjadi penerus bangsa, bukan tawuran. Kalau tawuran tinjauan dari sisi apapun tidak dibenarkan, apalagi dari AIK,” tegas Em Sutrisna.
“Fenomena tawuran itu jelas bertentangan dengan sendi-sendi, nilai-nilai Pancasila termasuk Ketuhanan,” tambah Muchamad Iksan.
Iksan menegaskan bahwa dalam nilai Ketuhanan terdapat pesan untuk saling menghargai, dan menghormati sesama. Sedangkan perbuatan tawuran menyalahi nilai tersebut. Selain itu, mahasiswa juga merupakan andalan untuk menjadi penerus bangsa.
Baca juga, Wujudkan Layanan Kesehatan yang Unggul dan Berkemajuan, MPKU PWM Jateng Gelar Rakerwil I
“Jangan sampai misalnya mahasiswa justru menyimpan bibit-bibit perpecahan, termasuk tawuran,” kata Iksan.
Em Sutrisna dalam sesi tersebut juga menambahkan bahwa mahasiswa baru di UMS ini tidak hanya belajar tentang akademik, tapi juga belajar untuk selalu berbuat baik.
“Teman-teman mahasiswa ini, Anda kuliah di salah satu Amal Usaha Muhammadiyah. Anda akan dididik menjadi seorang sarjana yang profesional tapi juga sekaligus berakhlakul karimah (AIK). Tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan,” pungkas Wakil Rektor IV itu.
Wakil Rektor I UMS Prof. Dr., Harun Joko Prayitno, S.E., M.Hum. dan Dekan Fakultas Psikologi UMS Prof. Taufik, M.Si., Ph.D. dengan host MB., Sudinaji, M.Psi juga memberikan materi kepada mahasiswa baru terkait dengan, “Strategi Sukses di Perguruan Tinggi dan Mahasiswa Berkarakter.”
Harun memberikan strateginya untuk dapat sukses di perguruan tinggi yaitu dengan mengingat SI Dia. SI Dia berarti Strategi, Ikhtiar, dan Dia yang berarti mengingat kepada Tuhan. Selain itu, dia memperkenalkan bahwa di UMS memiliki kurikulum Outcome Based Education (OBE) sehingga mahasiswa dapat lulus dengan cepat dan tepat waktu.
Sedangkab Taufik dalam kesempatan tersebut juga mengingatkan kepada mahasiswa baru, bahwa mahasiswa tidak perlu minder dengan almamater, karena UMS merupakan perguruan tinggi unggulan.
“Ketika nanti kalian selesai kuliah masuk dunia kerja, tidak pernah ditanya dulu alumni di mana, seperti apa. Yang penting bagaimana, apa yang bisa kita kontribusikan, kita bisa beri apa, kita bisa berbuat apa. Itu paling penting di situ,” ungkapnya.
Mahasiswa baru juga diberikan materi mengenai layanan-layanan yang ada di UMS seperti layanan akademik, layanan kemahasiswaan, dan layanan keuangan.
Kontributor : Maysali
Editor : M Taufiq Ulinuha