Tokoh

Masrukhi: Ramadan sebagai Madrasah Ruhaniah

PWMJATENG.COM, Semarang – Semarak Ramadan begitu terasa di Masjid At-Taqwa Muhammadiyah Jawa Tengah, yang terletak di kompleks Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS). Pada Senin (3/3/2025), Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Masrukhi, menyampaikan kuliah tujuh menit (kultum) setelah memimpin salat Isya, tarawih, dan witir. Dalam kesempatan tersebut, ia mengajak jamaah untuk mensyukuri pencapaian UNIMUS yang baru saja meraih akreditasi institusi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Selain itu, sebanyak 21 program studi di UNIMUS juga telah terakreditasi Unggul, menegaskan komitmen institusi dalam menjaga kualitas pendidikan.

Dalam kultumnya, Masrukhi menyoroti kemeriahan Ramadan yang tidak hanya dirasakan di Indonesia, tetapi juga di berbagai belahan dunia. Ia berbagi pengalaman saat menjadi bagian dari delegasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam kunjungan ke Belanda, Belgia, dan Prancis. Di negara-negara tersebut, semangat Ramadan tetap terjaga di tengah komunitas Muslim yang minoritas. Salah satu momen berkesan yang ia sampaikan adalah pengalamannya melaksanakan salat Ashar di Masjid Fatih, Amsterdam, Belanda. Masjid ini sebelumnya merupakan sebuah gereja yang dibangun pada tahun 1854. Namun, seiring waktu, gereja tersebut kosong tanpa jamaah dan akhirnya dibeli oleh komunitas Muslim Turki pada tahun 1981 untuk dijadikan masjid.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa Belanda merupakan negara kecil dengan luas yang hampir setara dengan Provinsi Jawa Tengah ditambah sebagian Jawa Barat, serta memiliki populasi sekitar 17 juta jiwa. Sebagai perbandingan, jumlah penduduk di Jawa Tengah saja mencapai 35 juta jiwa. Fakta ini, menurutnya, mencerminkan perkembangan Islam yang semakin luas di dunia. Muhammadiyah sendiri turut serta dalam perkembangan tersebut dengan membeli sebuah gereja di Alcala, Spanyol, untuk kemudian dijadikan masjid. Hal ini menunjukkan bahwa Islam terus berkembang dan memberikan dampak positif di berbagai belahan dunia.

Baca juga, Ikut Tarawih 11 atau 23 Rakaat? Berikut Penjelasannya!

Masrukhi kemudian menegaskan bahwa Ramadan adalah Madrasah Ruhaniah, tempat umat Islam mengasah keimanan, ketakwaan, dan amal saleh. Bulan suci ini merupakan momen yang tepat untuk meningkatkan kualitas diri dengan memperbanyak ibadah, memperdalam pemahaman agama, serta mempererat kebersamaan dengan sesama Muslim. Ia mengingatkan pesan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam Khutbah Haji Wada’ yang menegaskan bahwa tidak ada keistimewaan seseorang berdasarkan ras atau keturunan, melainkan ketakwaanlah yang menentukan derajat manusia di hadapan Allah.

Rasulullah bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّ رَبَّكُمْ وَاحِدٌ، وَإِنَّ أَبَاكُمْ وَاحِدٌ، أَلَا لَا فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى أَعْجَمِيٍّ، وَلَا لِعَجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّ، وَلَا لِأَحْمَرَ عَلَى أَسْوَدَ، وَلَا لِأَسْوَدَ عَلَى أَحْمَرَ إِلَّا بِالتَّقْوَى.

“Wahai manusia, sesungguhnya Tuhan kalian satu dan bapak kalian satu. Ketahuilah, tidak ada kelebihan orang Arab atas orang non-Arab, tidak pula orang non-Arab atas orang Arab, tidak pula orang berkulit merah atas orang berkulit hitam, dan tidak pula orang berkulit hitam atas orang berkulit merah, kecuali dengan ketakwaan.” (HR. Ahmad)

Mengakhiri kultumnya, Masrukhi berharap agar Ramadan ini menjadi bulan yang menggembirakan bagi seluruh umat Islam. Ia mengajak jamaah untuk menikmati ibadah tarawih dengan penuh suka cita dan tidak ragu membawa anak-anak ke masjid agar mereka dapat merasakan keberkahan Ramadan sejak dini. Dengan semangat kebersamaan dan ketakwaan, UNIMUS terus berkomitmen dalam membangun generasi yang unggul, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam nilai-nilai spiritual dan keislaman. Ramadan bukan sekadar ritual tahunan, tetapi momentum untuk memperkuat keimanan dan mempererat ukhuwah Islamiyah.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE