
PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menggelar acara tahunan Gathering Malibujari (Mahasiswa Lintas Budaya Luar Jawa dan Luar Negeri), Kamis (18/9) malam. Kegiatan yang berlangsung di Lobi Gedung Induk Siti Walidah itu menghadirkan suasana hangat penuh kekeluargaan antara mahasiswa, wali, alumni, dan pimpinan universitas menjelang prosesi wisuda.
Sebanyak 207 calon wisudawan dari berbagai daerah luar Jawa dan luar negeri hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka disambut langsung oleh Rektor UMS, Harun Joko Prayitno, beserta jajaran wakil rektor dan dekan. Kehangatan terlihat ketika satu per satu pimpinan universitas diperkenalkan kepada hadirin, yang langsung disambut tepuk tangan meriah.
Malam kebersamaan itu semakin semarak dengan penampilan musik dari My UMS Band Reborn yang membawakan sejumlah lagu hiburan. Para mahasiswa dan tamu undangan tampak larut dalam suasana santai penuh canda tawa.
Kehadiran mahasiswa internasional dari Madagaskar dan Zimbabwe menjadi daya tarik tersendiri. Mereka berbagi pengalaman adaptasi selama menempuh studi di UMS, terutama saat tinggal di Pesantren Mahasiswa (Pesma).
“UMS sangat ramah dan aman. Sejak awal kami mendapat banyak bantuan dari dosen dan staf,” ungkap mahasiswa asal Zimbabwe, Tinashe Muchemwa, yang disambut apresiasi hadirin.
Dalam sambutannya, Rektor UMS menegaskan bahwa Kota Solo adalah lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung. Ia juga menyebut tingkat harapan hidup masyarakat Solo termasuk salah satu yang tertinggi di Indonesia.
Baca juga, Meneladani Sisi Manusiawi Nabi Muhammad: Uswah Hasanah yang Membumi
“Solo adalah kota pendidikan yang aman, nyaman, dan sangat mendukung proses pembelajaran mahasiswa,” ujar Harun Joko Prayitno.
Selain itu, ia memaparkan capaian akademik UMS yang terus membanggakan. Saat ini UMS memiliki 29 program magister dan doktor, menjadikannya perguruan tinggi swasta dengan jumlah program pascasarjana terbanyak di Indonesia. Lebih dari 90 persen program studi UMS juga telah meraih akreditasi Unggul atau Sangat Baik.

Kebanggaan terhadap almamater juga ditunjukkan para alumni. Salah satunya, Hesti asal Lampung, yang membagikan pengalamannya menyelesaikan studi doktoral di UMS.
“Kuliah di UMS sangat menyenangkan. Para dosen selalu perhatian dan ramah terhadap mahasiswa. Saya bahkan dapat menyelesaikan studi doktoral dalam waktu 2 tahun 10 bulan,” tuturnya, yang langsung disambut tepuk tangan hadirin.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama antara mahasiswa, orang tua, alumni, dan pimpinan universitas. Suasana penuh kehangatan itu menegaskan bahwa UMS bukan hanya sekadar institusi pendidikan, melainkan rumah besar bagi mahasiswa dan alumni dari berbagai latar belakang budaya.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha