Majelis Dikdasmen Solo akan Kembangkan Sekolah Tahsin
PWMJATENG.COM, SOLO – Di bawah naungan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) akan kembangkan sekolah tahsin di gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) yang berlokasi di Margoyudan.
Mewabahnya Covid-19 sejak akhir 2019 lalu membuat hampir sebagian aktivitas masyarakat di dunia ke mode online, termasuk pendidikan.
Pendidikan Al-Qur’an misalnya, salah satu langkah antisipasi penyebaran Covid-19 ini ternyata dapat pula menjadi alternatif metode pendidikan terkini.
Ke depan, bisa jadi modelnya terdiri dari tiga tingkatan utama, yaitu Pra Tahsin, Tahsin Tilawah 4 Level dan Tahsin Lanjutan.
Program yang disusun dan dikemas secara terarah, terukur, berkelanjutan dan berkemajuan.
Sekolah Tahsin segmennya semua kaum muslimin lintas usia, tua-muda, besar-kecil bisa belajar membaca dan memahami Al-Quran di mana dan kapan saja meski harus berada di rumah
”Kebutuhan sekolah terhadap pengajaran al Qur’an yang baik dirasa semakin lama semakin banyak dan hal ini patut kita syukuri,” kata Humas Program Tahsin, Jatmiko.
Pra Tahsin 1 dimulai dengan pengenalan huruf-huruf Hijaiyyah tunggal secara keseluruhan dan menghafalkannya disertai dengan baris atas-bawah yang menandakan vokal dari masing-masing hurufnya.
Tahsin 2, program bimbingan membaca Al Quran untuk membantu mereka yang sudah mampu membaca huruf dan merangkai kata namun masih terbata-bata atau masih terjebak pada kesalahan-kesalahan fatal seperti memanjangkan yang seharusnya pendek atau sebaliknya, mentasydidkan huruf yang seharusnya tidak boleh atau tertukarnya harakat.
Tahsin 3 pembahasan seputar kesempurnaan penguasaan teknik membaca hubungan antar huruf.
Tahsin 4 pembahasan seputar kesempurnaan tilawah Al Quran secara komprehensif, integral dan holistik termasuk di dalamnya terdapat pembahasan tentang kaidah-kaidah khusus berdasarkan riwayat Imam Hafsh dari Imam A’shim.
Tahsin Lanjutan, sebagai bentuk kelanjutan paket pembelajaran Al Quran Tahsin 4 Level. ”Program ini merupakan pemantapan kemampuan dengan talaqqi Al-Quran, apabila sudah dibuka masih pagebluk Covid-19 maka alternatifnya layanan via telepon dan video call dengan para asatidz serta menggabungkan materi klasik berupa buku dan video pembelajaran”jelasnya.
Pembelajaran membaca al Qur’an yang baik membutuhkan sebuah sistem yang mampu menjamin mutu setiap peserta pembelajar agar cepat danmudah membaca al Qur’an secara tartil. Baik dari segi konten, konteks maupun support sistemnya. (Humas, Jatmiko)