
PWMJATENG.COM, SurakartaΒ βΒ Tiga mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sukses mencatatkan prestasi membanggakan di ajang Jambi Accounting Competition Seminar Nasional (JACSEN) 2025. Tim mereka, yang menamakan diri Femvisory, berhasil meraih juara 3 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional yang diselenggarakan di Universitas Jambi pada 3β5 Mei 2025.
Anggota tim terdiri dari Rumaisa Hisan, Elsa Rindy Viantika, dan Adira Rizqy Cahya Safitri. Mereka tampil memukau dengan gagasan inovatif tentang pengembangan wakaf produktif berbasis wisata edukatif di kawasan Waduk Cengklik, Boyolali, Jawa Tengah.
“Kami ingin mengubah waduk yang selama ini hanya berfungsi sebagai tempat wisata menjadi kawasan ekonomi produktif. Ada lahan kosong sekitar 21 hektare yang belum dimanfaatkan,” jelas Rumaisa saat diwawancarai pada Rabu (11/6).
Dalam proposal berjudul βVillage Education Tourism: Optimalisasi Wakaf Produktif dan Akad Istishna’ Paralel untuk Urbanisasi pada Desa Sobokertoβ, tim Femvisory mengusulkan pembangunan pabrik pengolahan ikan dan pengembangan wisata edukatif di sekitar Waduk Cengklik. Konsep ini memadukan pemberdayaan ekonomi berbasis wakaf dengan pendekatan edukasi dan sosial.
JACSEN 2025 diikuti oleh 350 tim dari berbagai universitas di Indonesia. Dari jumlah tersebut, hanya 18 tim dari 16 perguruan tinggi yang berhasil menembus babak final setelah melalui seleksi abstrak proposal yang ketat. Tim Femvisory berhasil menembus final berkat orisinalitas ide dan kekuatan argumentasi ilmiah dalam naskah yang mereka susun.
Baca juga, Islam, Toleransi, dan Tantangan Keberagaman dalam Bingkai Fastabiqul Khairat
Candra Kusuma Wardana, dosen pembimbing tim, menyebut bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras dan strategi yang mereka susun sejak awal. βMereka lebih dulu menyusun full paper sebelum mengirimkan abstrak ke panitia. Ini strategi yang jarang dilakukan peserta lain, tapi terbukti efektif,β ujarnya.
Rumaisa menambahkan bahwa timnya membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk menyelesaikan seluruh rangkaian persiapan lomba, termasuk riset lapangan dan wawancara dengan kepala desa serta warga setempat. Hasil riset ini digunakan untuk memperkuat konten proposal agar lebih relevan dan aplikatif.

Perjalanan mereka tidak selalu mulus. Tim sempat menempati peringkat kedua pada tahap seleksi proposal. Namun, saat sesi presentasi, posisi mereka bergeser ke peringkat ketiga karena sistem penjurian yang berbeda.
βJuri presentasi tidak membaca dokumen proposal kami sebelumnya, jadi penilaian hanya berdasarkan penyampaian di panggung. Padahal, isi proposal kami cukup kompleks dan membutuhkan pemahaman mendalam,β ungkap Rumaisa.
Kendati demikian, tim tetap merasa bangga dengan pencapaian ini. Mereka menganggap pengalaman tampil di panggung nasional sebagai bagian dari pembelajaran dan proses pengembangan diri.
βBisa membawa nama UMS ke kancah nasional sudah menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami,β kata Rumaisa.
Kontributor : Genis
Ass Editor : Ahmad; Editor :Β M Taufiq Ulinuha