
PWMJATENG.COM, Surakarta – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali mencuri perhatian publik. Inovasi bertajuk SmartMush: Budidaya Jamur Tiram Hemat Sumber Daya Hasil Lebih Melimpah berhasil lolos dalam pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Tahun 2025 yang digelar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Usaha kreatif ini dipelopori oleh Syakila Eka Putrisari Sabarwo, mahasiswa Program Studi Manajemen angkatan 2022. Ia tidak sendirian, melainkan berkolaborasi bersama Nadhifa Najwa dari Pendidikan Biologi, Ahmad Fauzan Tirmidzi dari Manajemen, serta Hanifah Rizqi Azzahra dari Akuntansi. Mereka juga menggandeng mitra usaha, Rafiq Arkana, mahasiswa Manajemen angkatan 2021.
Dengan bimbingan dosen pendamping Aflit Nuryulia Praswati, tim ini mengembangkan budidaya jamur tiram berbasis Internet of Things (IoT). Teknologi tersebut diterapkan pada usaha jamur keluarga Rafiq di daerah belakang Umbul Cokro, Klaten.
“Awalnya usaha ini dikelola secara tradisional oleh keluarga Mas Rafiq. Melalui P2MW, kami ingin mengubahnya menjadi usaha modern yang lebih efisien dengan otomatisasi penyiraman berbasis suhu dan waktu,” jelas Syakila saat ditemui pada Rabu (6/8).
Baca juga, Zakat Kontemporer dalam Perspektif Muhammadiyah: Menafsir Ulang Delapan Asnaf dalam Konteks Kehidupan Modern
SmartMush hadir sebagai bentuk pembaruan dari usaha jamur tiram yang sebelumnya belum memiliki merek dan hanya dijual secara konvensional. Melalui program ini, tim mulai membangun citra merek sekaligus menata ulang sistem produksi agar lebih tahan lama dan kompetitif.
Menurut Syakila, penerapan sistem IoT memungkinkan penyiraman otomatis berdasarkan tingkat kelembaban. Hal ini tidak hanya menghemat tenaga kerja, tetapi juga menjanjikan hasil panen yang lebih berkualitas dan melimpah.

Tim tidak berhenti pada produksi jamur segar. Mereka juga tengah merintis pengembangan produk turunan seperti jamur crispy dan varian olahan lainnya. Produk-produk ini menyasar konsumen vegetarian dan masyarakat yang menjalani gaya hidup sehat.
“Kami ingin usaha ini tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memberi dampak sosial. Semoga bisa memotivasi mahasiswa lain untuk memulai usaha sejak dini,” ujar Syakila.
Saat ini, tim tengah menyelesaikan kelengkapan administrasi P2MW, termasuk legalitas usaha dan penentuan target capaian. Mereka juga menyiapkan strategi pemasaran digital guna memperluas jangkauan pasar ke segmen yang lebih luas.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha