
PWMJATENG.COM, Semarang – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menghadirkan terobosan kreatif dalam mengatasi masalah sampah plastik di masyarakat. Di Desa Kedungdowo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, mereka menggelar sosialisasi dan demonstrasi langsung pembuatan paving blok berbahan dasar limbah plastik.
Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Kedungdowo itu dipandu oleh Ervina Prabarani Sukarno sebagai pembawa acara. Sambutan utama sekaligus pemaparan materi disampaikan Ketua Kegiatan, Eko Teguh Wibowo. Sementara praktik pembuatan paving blok dipandu oleh Eko bersama anggota timnya, yakni Cesa Kusuma Rayhan, Hizbullah Umar, dan Fadly Ahmad Saputra.

Dalam penyampaiannya, Eko menegaskan pentingnya solusi alternatif untuk menekan penumpukan sampah plastik. “Sampah plastik adalah jenis sampah yang sulit terurai atau membutuhkan waktu sangat lama untuk membusuk. Untuk mengatasi hal itu, kami ingin mengajarkan kepada masyarakat inovasi pembuatan paving blok berbahan dasar plastik. Dengan cara ini, kita tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga menciptakan solusi berkelanjutan untuk kebutuhan infrastruktur,” katanya.
Tak hanya mendengarkan pemaparan, warga juga diajak mencoba langsung proses pembuatan paving blok. Limbah plastik terlebih dahulu dipilah, dibersihkan, kemudian dicacah menjadi potongan kecil. Potongan itu dicampur dengan semen, pasir, dan air hingga menjadi adonan yang homogen. Setelahnya, adonan dituangkan ke dalam cetakan paving blok, dikeringkan, dan hasilnya siap digunakan sebagai material bangunan.
Baca juga, Meneladani Nabi: Dari Sekadar Pujian Menuju Cinta yang Membawa Ittiba’
Menurut Cesa Kusuma Rayhan, program ini diharapkan mampu mengubah cara pandang masyarakat terhadap limbah plastik. “Sampah plastik yang sering dianggap tidak berguna ternyata bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk lingkungan. Inovasi ini diharapkan dapat membantu mengurangi limbah plastik di desa,” ujarnya.

Warga pun memberikan tanggapan positif. Ketua Karang Taruna, Juwari, menyoroti aspek teknis dalam proses pembuatan paving blok. Ia menyarankan agar produk tersebut diberi corak pada permukaan agar tidak licin. “Untuk mencegah permukaan yang licin, sebaiknya paving blok diberi corak di atasnya,” katanya.
Apresiasi juga datang dari Ketua RT setempat, Yusuf. Ia menyampaikan rasa terima kasih atas kontribusi mahasiswa KKN Unimus di desanya. “Terima kasih banyak adik-adik KKN atas program kerja yang sudah dijalankan di desa kami. Apa yang kalian lakukan sangat bermanfaat untuk masyarakat. Semoga ilmu yang kalian berikan bisa terus berguna dan menjadi amal baik,” ungkapnya.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Prima Trisna Aji, menjelaskan bahwa program ini telah melalui proses panjang sebelum diterapkan di masyarakat. Menurutnya, mahasiswa harus melewati berbagai tahap, mulai dari pengajuan kepada dosen pembimbing, presentasi, revisi, uji coba pertama, hingga analisis uji ukur. “Program pembuatan paving blok ini baru bisa dijalankan setelah melewati tahapan tersebut,” tuturnya.
Kontributor : Prima
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha