Berita

Mahasiswa Fisioterapi UMS Paparkan Riset Neuroplastisitas di SEAPAC 2025

PWMJATENG.COM, SURAKARTA – Mahasiswa Program Studi Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sherin Nada Salsabila, mencatatkan prestasi dengan berpartisipasi pada konferensi internasional South East Physical Activity Conference (SEAPAC) 2025 di Thailand. Dalam forum tersebut, Sherin memaparkan kajiannya berjudul “Neuroplasticity in Motor-Sensory Based Rehabilitation for Cerebral Palsy.”

Penelitian yang dipresentasikan Sherin merupakan hasil systematic literature review di bawah bimbingan Adnan Faris Naufal, S.Fis., M.Bmd. Ia menuturkan bahwa selama ini terdapat banyak pendekatan intervensi untuk cerebral palsy, namun belum ada penelitian yang secara khusus membandingkan hubungan antara berbagai pendekatan tersebut.

“Yang saya temukan itu, penelitian cenderung hanya ke arah motoris saja atau sensoris saja. Ada nggak sih penelitian yang menggabungkan antara motor-sensoris itu,” ujar Sherin, Sabtu (15/11).

Untuk menjawab pertanyaan itu, Sherin menyortir ribuan artikel dari basis data seperti Scopus, PubMed, dan Science Direct. Dari proses penapisan ketat tersebut, ia menemukan empat artikel yang relevan. Artikel-artikel itu membahas intervensi seperti HIDIT (Hand Arm Bimanual Intensive Training in Lower Extremity), Robotic Gait Assist Training, dan pendekatan Enriched Environment yang memberi stimulasi visual, auditori, dan taktil.

Temuan ini kemudian ia bandingkan untuk melihat dampak intervensi terhadap perkembangan motorik, sensorik, serta pengaruhnya pada neuroplastisitas otak anak dengan cerebral palsy.

Sherin berharap hasil penelitiannya dapat menjadi pijakan bagi kajian lanjutan terkait intervensi cerebral palsy.
“Atau mungkin ke depannya ketika sudah lebih berkembang, akan ada penelitian yang membahas lebih dalam aspek neuroplastisitas pada anak-anak dengan cerebral palsy,” ujarnya.

Kesempatan mengikuti SEAPAC berawal dari tugas akhir berbasis OBE (Outcome Based Education). Setelah mendapat informasi dari dosen pembimbing, Sherin menyusun topik penelitian, mengirimkan abstrak, dan berhasil lolos untuk mempresentasikan makalah lengkapnya di Thailand.

Konferensi ini sekaligus menjadi pengalaman pertama Sherin bepergian ke luar negeri dan mengikuti forum ilmiah internasional. Ia mengaku sangat antusias karena dapat bertemu peserta dari berbagai negara.

“Jujur pertama kali itu sangat excited dan penasaran. Ternyata orang-orang di kancah internasional itu pintar, wawasannya dalam, tapi mereka juga mau berbagi dengan kita,” tuturnya.

Selain pengalaman akademik, Sherin juga memperoleh wawasan budaya. Keberangkatannya bertepatan dengan festival Loy Krathong, sehingga ia dapat menyaksikan tradisi lokal secara langsung.

Dalam konferensi tersebut, berbagai workshop digelar, mulai dari tema physical activity, health promotion, hingga kebijakan kesehatan di Thailand. Menurut Sherin, wawasan baru ini dapat menjadi inspirasi untuk penerapan praktik fisioterapi dan promosi kesehatan di Indonesia.

Editor: Al-Afasy

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE