
PWMJATENG.COM, Surakarta – Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menggelar Kuliah Kerja Lapangan (KKL) tahun 2025. Kegiatan yang berlangsung pada 16–25 Februari ini diikuti oleh mahasiswa semester 6 angkatan 2022 dengan destinasi di dalam maupun luar negeri.
Dosen Arsitektur FT UMS, Suryaning Setyowati, yang mendampingi kelompok KKL ke Thailand, mengungkapkan bahwa tahun ini KKL mengusung tema Expedisi Nusantara: Masa Lampau – Masa Kini – Masa yang Akan Datang.
“Melalui tema ini, kami ingin mahasiswa mempelajari objek-objek arsitektur dari berbagai periode sejarah, baik di Indonesia maupun mancanegara,” ujar Suryaning Setyowati, Rabu (26/2).
Mahasiswa mengeksplorasi berbagai destinasi arsitektur. Untuk dalam negeri, lokasi yang dikunjungi meliputi Kampung Naga di Tasikmalaya, Makassar dan Toraja, Padang, Sumba (NTT), serta Karimunjawa. Sementara itu, perjalanan ke luar negeri meliputi Thailand, Vietnam, serta Singapura-Malaysia.
Salah satu kelompok, Regu Merak, melaksanakan perjalanan ke Thailand selama lima hari dengan pendampingan dari Dr. Suryaning Setyowati. Mahasiswa mengunjungi berbagai lokasi bersejarah dan modern di Thailand, termasuk Ayutthaya, situs peninggalan Kerajaan Thailand pertama.
Baca juga, Jadwal Imsakiyah Ramadan 2025 se-Jateng
“Kami juga mengeksplorasi bangunan kontemporer, termasuk belajar langsung di biro arsitektur TOUCH Architect dan School of Architecture and Design (SoA+D) di King Mongkut’s University of Technology Thonburi,” tambahnya.
Di SoA+D, mahasiswa berkesempatan mengunjungi studio perancangan dan laboratorium yang sangat memadai.

“Fasilitas di SoA+D sangat menginspirasi. Semoga ke depan UMS dapat memiliki studio perancangan dan laboratorium yang lebih modern seperti ini,” tuturnya.
Selain itu, mahasiswa juga mempelajari konsep Transit Oriented Development (TOD) di kawasan perkotaan seperti Platinum dan Pratunam, pusat perbelanjaan terbesar di Thailand yang sudah terkoneksi dengan skybridge dan stasiun kereta cepat. Studi ini akan menjadi referensi utama dalam pengerjaan Studio Perancangan Arsitektur 6 (STUPA 6) bertema Envisioning Surakarta Beyond 2045.
“Kami berharap mahasiswa dapat menerapkan ide-ide inovatif dari perjalanan ini dalam perancangan alternatif Surakarta di masa depan,” ungkap Dosen Arsitektur UMS itu.
Kunjungan ke TOUCH Architect dan SoA+D juga mendapat respons positif di media sosial.
“Kami bangga bisa berkunjung dan mendapatkan sambutan baik serta ilmu yang luar biasa untuk mahasiswa dan Prodi Arsitektur UMS,” pungkasnya.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha