Luluskan 73 Insinyur Terampil, UMS Dorong Lulusan Kedepankan Integrated Engineering

PWMJATENG.COM, SURAKARTA – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) meluluskan 73 insinyur terampil melalui Sumpah Profesi Insinyur Program Profesi Insinyur (PPI) Fakultas Teknik, yang digelar di Arcadia Ballroom Hotel Alana, Sabtu (13/12).
Ketua Program Studi PPI UMS Ir. Agung Setyo Darmawan, S.T., M.T., IPU., melaporkan bahwa lulusan berasal dari berbagai perguruan tinggi, antara lain Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta, Universitas Surakarta, Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta, hingga Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

“Sumpah profesi menjadi titik awal para insinyur baru untuk mengemban amanah dan berkontribusi nyata bagi masyarakat serta pembangunan nasional,” ujarnya.
Sumpah Profesi Insinyur Angkatan IX ini menambah total lulusan PPI UMS menjadi 257 insinyur. Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan mencapai 3,86, dengan 58 insinyur meraih predikat cumlaude.
Agung berharap para lulusan mampu mendarmabaktikan ilmunya secara optimal. “Semoga ilmu yang diperoleh menjadi amal yang bermanfaat bagi bangsa dan negara,” harapnya.
Mewakili Rektor UMS, Sekretaris Universitas Andy Dwi Bayu Bawono, S.E., M.Si., Ph.D., mendorong lulusan PPI UMS untuk mengedepankan konsep integrated engineering, yakni kemampuan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu teknik.

“Ke depan, bidang elektro, sipil, mesin, dan disiplin teknik lainnya perlu dipadukan dengan pemanfaatan teknologi, termasuk kecerdasan buatan dan sistem berbasis internet,” ujarnya.
Andy menekankan bahwa insinyur memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional, khususnya melalui riset dan inovasi yang berdampak bagi penguatan infrastruktur.
“Integrasi ilmu menjadi tantangan utama insinyur dalam menjawab kebutuhan yang semakin kompleks di masa depan,” imbuhnya.
Sekretaris Jenderal Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Dr. Ir. Teguh Haryono, MBA., IPU., ASEAN Eng., ACPE., APEC Eng., berharap lulusan PPI UMS menjadi profesional yang menjunjung tinggi integritas dan tanggung jawab kepada publik.
“Sumpah profesi adalah janji kehormatan, bahwa pengetahuan dan keterampilan insinyur harus diabdikan untuk keselamatan manusia dan lingkungan,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi Fakultas Teknik UMS dalam menyelenggarakan pendidikan profesi keinsinyuran sebagai jembatan antara dunia akademik dan industri.
“UMS menjadi mitra strategis PII dalam menyiapkan talenta insinyur yang siap berkarya di dunia kerja nyata,” ujarnya.
Salah satu lulusan PPI UMS, Ir. Tri Prandono, S.T., M.T., yang juga Dekan Fakultas Teknik Universitas Surakarta, mengaku terkesan dengan ekosistem akademik UMS.

“Mahasiswa di UMS diberi ruang berdiskusi dan berekspresi secara luas. Itu memperkaya wawasan dan cara berpikir,” katanya.
Tri mengajak lulusan sarjana teknik untuk menempuh pendidikan profesi sesuai regulasi pemerintah. Menurutnya, program profesi tidak hanya meningkatkan kompetensi, tetapi juga memperluas jejaring profesional.
“Selain menambah wawasan, kita juga bertemu rekan dari berbagai universitas dan bisa saling bertukar pengalaman serta data,” ujarnya.
Kontributor: (Gede/Humas)
Editor: Al-Afasy



