
PWMJATENG.COM, Magelang – Sebanyak 155 SMK Muhammadiyah se-Jawa Tengah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Alice International College (AIC) Jepang dan PT Putra Arga Binangun Jakarta. Penandatanganan berlangsung di SMK Muhammadiyah 2 Muntilan, Kabupaten Magelang, pada Senin, 29 September 2025.
Kerja sama ini menjadi angin segar bagi dunia pendidikan vokasi. Para lulusan SMK Muhammadiyah kini memiliki peluang lebih besar untuk kuliah magang dan bekerja di Jepang maupun di sektor infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.
Direktur AIC Jepang, Takezawa Atsuko, hadir langsung dalam acara penandatanganan. Ia mengungkapkan rasa senangnya dapat menjalin kerja sama dengan Indonesia. “Saya sangat senang dengan negara Indonesia. Sangat cocok untuk menjadi mitra kerja antara Jepang dan Indonesia,” ujar Takezawa.
Sementara itu, CEO PT Putra Arga Binangun, Deni Setiawan, menyampaikan bahwa kolaborasi ini bisa menjadi solusi atas persoalan ketersediaan tenaga kerja terampil di industri. “Kami menyambut gembira kerja sama ini. Ini merupakan terobosan, mengingat sulitnya mencari tenaga kerja yang kompeten. Kolaborasi ini akan saling menguntungkan,” tegas Deni.
Baca juga, Menjaga Kondusifitas Lingkungan Rumah Tangga: Kunci Harmoni dan Keberkahan
Ketua Forum Komunikasi Kepala Sekolah (FKKS) SMK Muhammadiyah Jawa Tengah, Lukman Hakim, menyampaikan bahwa kerja sama tersebut merupakan langkah strategis dalam menyalurkan lulusan SMK ke dunia kerja, baik di dalam maupun luar negeri. “Ada 188 SMK Muhammadiyah di Jawa Tengah. SMK memang memiliki ciri khas menyiapkan lulusannya agar siap kerja. Dengan kerja sama ini, kami ingin mempermudah lulusan segera mendapat pekerjaan,” jelas Lukman.

Penandatanganan kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan FKKS SMK Muhammadiyah Jawa Tengah ke Jepang pada April 2025 lalu. Kunjungan itu membuka peluang kolaborasi global yang kini diwujudkan dalam bentuk konkret bersama AIC dan PT Arga Binangun.
Acara penandatanganan ini dihadiri langsung oleh 155 kepala SMK Muhammadiyah dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Tengah. Hadir pula jajaran Majelis Dikdasmen PNF PWM Jawa Tengah dan Majelis Dikdasmen PNF Kabupaten Magelang.
Sekretaris Majelis Dikdasmen PNF PWM Jawa Tengah, Rohmad Suprapto, menyampaikan apresiasi tinggi atas kolaborasi tersebut. Ia menyebut kerja sama ini menjadi solusi atas problematika ketenagakerjaan lulusan SMK Muhammadiyah. “Ini sangat membantu memberikan solusi bagi para lulusan agar bisa langsung mendapatkan pekerjaan setelah lulus. Dampaknya besar, baik untuk ekonomi keluarga maupun bagi devisa negara,” tutur Rohmad.
Dalam kesempatan yang sama, para CEO dari kedua perusahaan memaparkan profil perusahaan mereka serta membuka sesi dialog dengan para kepala sekolah. Melalui kegiatan ini, pihak sekolah dapat lebih memahami kebutuhan industri sekaligus menyesuaikan kurikulum agar lebih relevan dengan dunia kerja.
Kontributor : Nurul Abadi
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha