
PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menegaskan kiprahnya di kancah global. Kampus yang dikenal dengan komitmen internasionalisasinya ini resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama PT Al Habib Global Talent/PT Timur Raya Jaya untuk perekrutan 100 perawat yang akan bekerja di Arab Saudi. Penandatanganan berlangsung pada Jumat (3/10) di Ruang Sidang BPH lantai 6 Gedung Induk Siti Walidah UMS.
Melalui kerja sama tersebut, alumni, khususnya tenaga kesehatan lulusan UMS, mendapatkan peluang besar untuk berkarier di luar negeri dengan kontrak kerja selama tiga tahun.
Rektor UMS, Harun Joko Prayitno, menyebut bahwa langkah ini bukan sekadar kerja sama, tetapi strategi besar untuk memberikan manfaat luas bagi alumni. Ia menegaskan, ilmu yang diperoleh mahasiswa di bangku kuliah harus diterapkan dalam kehidupan nyata.
“Jadilah alumni yang memberikan kemanfaatan. Ilmu jangan berhenti di ruang kuliah, tapi diamalkan untuk masyarakat. Itu akan menjadikan kalian manusia yang bermanfaat,” ujarnya di hadapan peserta.
Lebih jauh, Harun menekankan bahwa kehadiran alumni UMS di Arab Saudi tidak hanya soal profesi, tetapi juga misi dakwah. Menurutnya, lulusan UMS harus mampu membawa kombinasi ikhtiar material dan spiritual.
“Lulusan UMS yang bekerja di luar negeri diharapkan menjadi pelopor, bukan sekadar merawat pasien. Mereka juga harus menjaga nilai kebersihan, kesehatan, sekaligus dakwah humanitas,” tegasnya.
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UMS, Umi Budi Rahayu, menilai kerja sama ini sebagai peluang nyata bagi para alumni. Ia berharap kesempatan tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.
“Bismillah, kita mulai dari MoU ini. Semoga alumni kami dapat mengabdi dan berkarier di Arab Saudi sambil membawa nama baik UMS,” tutur Umi.
Sementara itu, Ahmad Faisol dari PT Al Habib Global Talent menegaskan bahwa penandatanganan MoU bukanlah awal, melainkan penguatan komitmen bersama. Ia menyebut Muhammadiyah memiliki sumber daya manusia yang sangat besar di bidang pendidikan, khususnya kesehatan.
Baca juga, Brand ID Milad ke-113
“Ini bukan sekadar tanda tangan, melainkan simpul komitmen. Kami berkewajiban menjaga dan meningkatkan kualitas lulusan Muhammadiyah agar kompeten di luar negeri,” jelas Faisol.
Ia juga menambahkan bahwa adaptasi dengan standar internasional harus terus dilakukan. Dengan begitu, para lulusan UMS dapat bersaing di level global dan diakui secara profesional.
Acara ini turut dihadiri secara virtual oleh Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Dzulfikar Ahmad Tawalla. Selain itu, jajaran pimpinan FIK UMS juga hadir langsung, di antaranya Vinami Yulian, Fitriana Mustikaningrum, Noor Alis Setiyadi, dan Fahrun Nur Rosyid.
Sebanyak 30 mahasiswa perawat, baik alumni maupun calon lulusan program profesi, telah dipersiapkan untuk mengikuti program ini. Mereka nantinya ditempatkan di sejumlah fasilitas kesehatan di Arab Saudi dengan kontrak kerja tiga tahun.
Kerja sama ini menegaskan komitmen UMS untuk mencetak lulusan yang tidak hanya berdaya saing nasional, tetapi juga internasional. Dengan dukungan mitra global, UMS berupaya agar para alumni dapat beradaptasi, menunjukkan kinerja terbaik, sekaligus mengemban misi dakwah kesehatan di level dunia.
Menurut Harun Joko Prayitno, keberhasilan alumni UMS di luar negeri akan menjadi bukti nyata bahwa pendidikan Muhammadiyah mampu melahirkan insan profesional yang berakhlak. Ia optimistis kerja sama ini membuka jalan baru bagi generasi muda untuk memperluas kiprah di ranah internasional.

“Alumni Muhammadiyah dikenal rajin, sopan, dan berintegritas. Itulah yang menjadikan mereka diminati di luar negeri,” pungkasnya.
Kontributor : Al
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha