PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menghadirkan terobosan baru dalam Silaturahmi dan Pengembangan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) pada Rabu, (3/1) di Ruang Sidang Rektorat, Gedung Induk Siti Walidah UMS. Wakil Bidang IV, Prof. Dr. dr. Em Sutrisna, M.Kes., mengungkapkan langkah UMS untuk memberikan Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah (KTAM) kepada mahasiswa yang akan wisuda, mengatakan, “Mahasiswa wisuda Program Sarjana hingga Doktor akan kita fasilitasi pembuatan KTAM. Sehingga mereka tidak hanya mendapatkan ijazah dan kartu alumni, tetapi juga Kartu Muhammadiyah.”
Keputusan ini merupakan tanggapan terhadap kebijakan dari Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM) terkait Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA), yang akan menetapkan Nomor Baku Muhammadiyah (NBM) untuk memperjelas data anggota Muhammadiyah.
Prof. Em Sutrisna menegaskan, “UMS akan bekerjasama dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah untuk pembuatan KTAM, sehingga semuanya akan masuk ke sistem wisuda.”
Baca juga, Cek Fakta: Muhammadiyah Arahkan Warganya Dukung AMIN pada Pilpres Mendatang?
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa UMS sebagai bagian dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) memiliki tanggung jawab untuk membawa misi dakwah, menjadikan AIK sebagai ruh di lingkungan kampus. Untuk itu, UMS sedang merancang kegiatan tambahan dari Baitul Arqom (BA) dan merencanakan kebijakan Munadhoroh yang akan dilaksanakan di Masjid Sudalmiyah Rais secara berkala. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa penguatan AIK tidak hanya terjadi setiap empat tahun sekali, melainkan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dosen dan karyawan.
Selain itu, UMS telah melakukan program rutin seperti kajian tarjih, Web Series, dan Qiyamul Lail sebagai upaya peningkatan AIK bagi dosen dan karyawan. Meskipun demikian, Prof. Em berpendapat bahwa langkah-langkah tersebut masih belum mencukupi dan berharap agar kebijakan yang sudah dirancang segera diimplementasikan.
Tidak hanya memberikan bonus KTAM, UMS juga akan meningkatkan suasana AIK di lingkungan kampus dengan pemasangan baliho sebagai kampanye dan promosi UMS sebagai kampus Islami. Dengan berbagai langkah ini, UMS berkomitmen untuk mewujudkan AIK bukan hanya sebagai wacana, tetapi sebagai tindakan konkret dosen dan karyawan dalam kehidupan sehari-hari di kampus.
Kontributor : Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha
