Luar Biasa, 10 Santri Trensains Maju Final Kompetisi Matematika Suprarasional se-Indonesia
PWMJATENG.COM, SRAGEN – Prestasi membanggakan diraih oleh SMA Trensains Muhammadiyah Sragen. Pasalnya, sebanyak 10 santri diumumkan lolos ke babak final dalam ajang Kompetisi Matematika Suprarasional (KMS) se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Klinik Pendidikan MIPA(KPM).
Humas SMA Trensains Muhammadiyah Sragen, Hakim Zanky mengungkapkan bahwa benar ada 10 santrinya yang diumumkan lolos ke babak final. Kesepuluh santri tersebut merupakan para atlet-atlet di bidang MIPA.
“Iya benar, hasil pengumuman ini sudah saya konfirmasi ke pembimbing anak-anak bahwa kesepuluh santri kami lolos ke babak final,” imbuh Hakim, Humas SMA Trensains.
Para santri yang masuk babak final dalam Kompetisi Matematika Suprarasional se-Indonesia tersebut, antara lain Adiel Hero Handoyo (10), Muhammad Azhar Aziz (10), Fathuddin Izzul Haq Al Hamas (11), Daud Mustofa Munief (11), Muhammad Tsang Cahya M. (11), Fathinah Syafi’urrohmah (10), Aria Nalini Farzana (11), Qurrotul ‘Aini (11), Aisyah Qurrota ‘Aini (10), Aulia Zahra Isnaini (10).
Hakim juga mengungkapkan bahwa kesempatan ini akan dimanfaatkan sebaik mungkin. Selain itu, sekolah juga akan memfasilitasi para santri yang masuk babak final dengan bimbingan dan pendampingan secara maksimal, meskipun dilakukan bimbingan secara daring karena para santri memasuki libur Idul Fitri. Mereka nantinya akan berjuang di babak final pada tanggal 31 Mei 2021.
“Kami mohon doa restu untuk santri-santri kami, semoga bisa meraih hasil yang terbaik dan mengharumkan sekolah Muhammadiyah di Sragen,” imbuh Hakim.
Sebagimana diketahui, SMA Trensains Muhammadiyah Sragen merupakan sekolah unggulan Muhammadiyah di Jawa Tengah. Sekolah dengan format pesantren ini bukan pesantren biasa melainkan pesantren sains. Trensains mengingatkan dan menyadarkan bahwa di dalam Al-Qur’an, terdapat 800 ayat alam yg mengarah pada pemahaman dan penguasaan sains dan teknologi. Umat Islam harus kembali kuasai IPTEK karena secara empirik, mengatakan bahwa bangsa-bangsa yang eksis adalah bangsa-bangsa yang menguasai sains fundamental.
Trensains berikhtiar melahirkan kembali Ibnu Sina abad 21. Santri Trensains selain harus memahami bahasa Arab dengan baik sebagai sarana memahami Al-Qur’an. Mereka juga harus piawai dalam matematika dan sains. (Udik Riyanto)