Literasi Generasi Milineal
oleh : Ahmad Basyiruddin (Ketua PW IPM Jawa Tengah)
SIAPA yang tidak mengenal Indonesia, Negera Berkembang yang memiliki 17.503 Pulau yang menyebar dari Sabang sampai Merauke. Negara yang memiliki banyak Sumber Daya Alam yang luar biasa, Gemah Ripah Loh Jinawe. Bahkan ada yang mengatakan Indonesia adalah atlantisnya Plato yang hilang. Negeri di mana Minyak Bumi, Emas, Batubara berada di mana mana. Namun Ironi jika ada data yang mengatakan bahwa Kemiskinan, Pengangguran, Gizi Buruk, Moral, hingga Rusaknya Alam masih menghantui kita sebagai warga negara yang merdeka.
Menurut The Social and Economic Impact of Illiteracy ( UNESCO, 2010 ). Negara yang memiliki rendah nilai literasinya akan mempengaruhi kesadaran tentang Ekonomi, Kesehatan, Kehidupan Sosial dan Lingkungan. Jelas ini sebanding dengan apa yang kita rasakan saat ini. Indonesia masih tercatat dengan nilai literasi yang masih di rasa kurang, baik di Masyarakat secara Luas maupun Pelajar sebagai Generasi Millineal saat ini.
Apa itu Literasi ?
Secara mudahnya, literasi adalah baca dan tulis. Namun lebih lengkapnya menurut Education Development Center – EDC, Literasi ( lawan dari Illiteracy ) adalah keberaksaraan. Kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan keterampilan yang di miliki dalam hidupnya, kemampuan membaca kata dan membaca semesta.
Jadi Literasi tidak hanya bermakna membaca atau menulis buku saja, tapi mencakup segala aspek yang ada di sekitar kita. Literasi bisa berarti pula memahami lebih mendalam tentang apa yang ada.
Menurut Central Connecticut State University (CCSU) AS tahun 2016, Tingkat Literasi Indonesia di mata Dunia adalah 60 dari 61. Indeks minat baca di Indonesia hanya 0,001 menurut UNESCO. Bisa dikatakan bahwa dari 1000 orang Indonesia hanya ada 1 yang minat baca. Masyarakat di Indonesia rata rata membaca nol sampai satu buku per Tahun Menurut Republika 2015. Beda dengan USA 10-20 buku pertahun dan Jepang 10-15 buku pertahun. Dan terakhir menurut Majalah Oase Edisi April 2014, Produksi buku di Indonesia mencapai 18.000 judul buku per tahun, ini lebih redah dari jepang yang mencapai 40.000 judul per tahun.
“Aku Rela dipenjara asalkan bersama buku karena, dengan buku, aku bebas” kata Moh Hatta, saat di asingkan di Boven Digoel, Pedalaman Papua 1934.
Terus pertanyaannya adalah apa hubungannya dengan generasi Milineal ? Menurut William Strauss dan Neil Howe dalam Millennials Rising: The Next Great Generation, 2000. Generasi Millineal adalah Generasi yang lahir tahun 1980 – 2000. Mereka lahir pada saat TV berwarna, handphone juga internet sudah diperkenalkan. Sehingga generasi ini sangat mahir dalam teknologi dan mudah beradaptasi. Generasi Millineal adalah Generasi Masa Depan. Jika Tingkat Literasi Generasi Millineal saat ini rendah, maka bisa kita prediksi bagaimana nasib anak cucu kita di masa yang akan datang.
Generasi Millineal adalah Generasi
Lakukan hal hal yang mudah tentang Literasi, untuk mengkampanyekan ke Generasi Millineal bahwa literasi itu menggembirakan. Bisa dengan Baca Tulis di Manapun dan Kapanpun, Manfaatkan Media yang ada menggunakan aplikasi smartphone, Instagram, Twitter, Youtube, dll. Tanamkan bahwa Buku adalah sahabat. Kemudian menggunakan sosial media yang ada, silahkan buat dan share konten – konten positif kekinian untuk berdakwah dan berbagi ilmu kesesama. Dan yang terakhir Buat komunitas atau gerakan bersama untuk meningkatkan Budaya Literasi.
Ahmad Basyiruddin – 085640886268
FB / Instagram @a.basyiruddin