PWMJATENG.COM, Surakarta – Suasana berbeda menyelimuti halaman SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta pada Kamis (24/10/2024). Pada hari itu, kegiatan belajar mengajar digantikan dengan kemeriahan festival seni dan sastra serta pameran produk bertema lingkungan hasil karya siswa kelas XII dalam acara Lingua Fest 2024. Dengan tema utama promosi budaya hidup berkelanjutan, festival ini juga menjadi puncak perayaan Bulan Bahasa.
Serangkaian kegiatan lomba seni dan sastra telah berlangsung pada pekan sebelumnya. Para siswa berlomba secara individu menampilkan kreativitas mereka dalam bidang seni. Kini, acara puncak diisi dengan penampilan kreatif kolektif dari setiap kelas, disertai dengan pameran produk ramah lingkungan oleh siswa kelas XII, yang berhasil menarik perhatian seluruh warga sekolah.
Acara dimulai dengan presentasi dari tiap kelompok siswa kelas XII yang menampilkan produk-produk inovatif berkonsep ramah lingkungan. Siswa-siswa ini memanfaatkan bahan-bahan yang sering dianggap sampah untuk menciptakan produk bernilai guna. Beberapa produk yang dipamerkan antara lain lilin dan sabun dari minyak jelantah, tempat sampah dan kalender dari tutup botol plastik, kerajinan tangan dari botol plastik, hingga bantal dari sampah plastik. Produk lainnya mencakup briket dan alat cuci piring dari sabut kelapa serta teknologi tepat guna berbasis kelembapan untuk merawat kebun.
Baca juga, Gelar Monthly Meeting, Lazismu Jateng Tingkatkan Kapasitas Manajer dan Kepala KL dalam Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016
Rafif, salah satu siswa kelas XII yang mempresentasikan produk lilin dari minyak jelantah, mengungkapkan bahwa ide tersebut lahir dari keprihatinan terhadap limbah minyak goreng bekas yang sering mencemari lingkungan. “Kami melakukan studi dan belajar membuat produk ini melalui program P5 yang bertema budaya hidup berkelanjutan,” kata Rafif. Ia menambahkan bahwa lilin tersebut tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga bernilai ekonomis karena memiliki aroma wangi sehingga tidak berbau minyak goreng lagi. “Banyak rumah makan yang bisa memanfaatkan lilin ini,” ujarnya.
Ketua pelaksana Lingua Fest 2024, Mardian Dewi Pamungkas, mengapresiasi kreativitas para siswa dan mendorong mereka untuk terus berkarya dalam bidang apapun yang mereka tekuni. “Festival ini bertujuan untuk mengasah bakat siswa sekaligus mempromosikan budaya hidup berkelanjutan,” ucap Mardian. Ia menekankan bahwa isu lingkungan dan pemanasan global harus menjadi bagian penting dalam dunia pendidikan. “Kami ingin membentuk generasi muda yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan,” tambahnya.
Kontributor : Hendro S
Editor : M Taufiq Ulinuha