Lazismu dan Mahasiswa STDI Jember Turun Tangan Cegah Stunting di Grobogan, 50 Balita Dapat Paket Gizi

PWMJATENG.COM, Grobogan – Upaya pencegahan stunting terus digencarkan. Kali ini, Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Kabupaten Grobogan menggandeng mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah (STDI) Imam Syafi’i Jember untuk menggelar aksi nyata di Desa Banjarsari, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan.
Kegiatan yang berlangsung di balai desa ini melibatkan 50 balita sebagai penerima manfaat paket makanan bergizi dan penyuluhan kesehatan. Penyuluhan disampaikan oleh Hafifa Miftahul Jannah, tenaga kesehatan dari Puskesmas Kradenan I, yang menyoroti pentingnya pemenuhan gizi anak di masa 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), Senin (4/8/25).
“Pemberian makanan tambahan merupakan bentuk dukungan terhadap pemenuhan gizi balita. Masa HPK adalah periode emas, ketika pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung sangat cepat,” ujar Hafifa dalam pemaparannya.
Ia menambahkan, jika gizi anak tidak terpenuhi dengan baik, maka pertumbuhan dan perkembangan bisa terganggu. Hal ini berpotensi menyebabkan stunting, bahkan menimbulkan gangguan kognitif, motorik, hingga gangguan metabolik di usia dewasa. Risiko penyakit tidak menular seperti diabetes, obesitas, stroke, dan penyakit jantung pun meningkat.
Baca juga, Pandangan Muhammadiyah terhadap Qunut Subuh dan Sujud Sahwi: Edukasi Fikih dalam Praktik Salat Jamaah Lintas Mazhab
Mahasiswa KKN Kelompok XX dari STDI Imam Syafi’i Jember yang terlibat dalam kegiatan ini juga memiliki komitmen yang kuat. Abdul Halim, penanggung jawab kelompok, menyatakan bahwa kegiatan ini dilandasi oleh kesadaran akan pentingnya masa depan anak-anak.
“Anak-anak adalah pemilik masa depan. Maka, tumbuh kembang mereka perlu mendapat perhatian serius. Dengan pertumbuhan yang baik, mereka bisa mengembangkan potensi dan mengambil peran dalam pembangunan ke depan,” jelasnya.

Lazismu Grobogan pun tak sekadar menjadi fasilitator. Mereka secara aktif menyediakan bantuan nyata berupa 50 paket sembako untuk balita. Tiap paket senilai Rp250.000 berisi beras, minyak goreng, susu, gula, telur, dan rendang daging sapi.
Andik Waloyo, Manajer Lazismu Grobogan, mengatakan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari langkah konkret dalam pencegahan stunting. “Kami terus berupaya membantu mencegah ancaman stunting melalui edukasi dan dukungan langsung,” ungkapnya.
Menurut Andik, pencegahan stunting tidak bisa dilakukan secara instan, tetapi harus dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Beberapa langkah antisipatif yang perlu diterapkan, lanjutnya, antara lain pemberian ASI eksklusif bagi bayi, konsumsi makanan bergizi dan bervariasi, imunisasi lengkap sesuai anjuran pemerintah, serta pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan anak secara berkala.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha