Berita

Lanjutkan Perjuangan Kiai Ahmad Dahlan dan Kiai Hasyim Asy’ari, Santri Muhammadiyah Siap Jaga Moral Bangsa!

PWMJATENG.COM, Karanganyar – Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) PP Muhammadiyah sukses menyelenggarakan Kemah Santri Muhammadiyah Nasional (KSMN) pertama pada 20-22 Oktober 2024 di Bumi Perkemahan Kampoeng Karet, Karanganyar. Kegiatan ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober 2024, dengan mengusung tema besar “Peran Santri dalam Menjaga Moral Bangsa”.

Ketua LP2 Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Masykuri, menegaskan pentingnya peran santri di era globalisasi dan digitalisasi saat ini. Menurutnya, santri menghadapi tantangan besar berupa degradasi moral. “Kita harus melanjutkan perjuangan para pendiri bangsa dan ulama seperti KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy’ari, yang berperan besar dalam mengantarkan Indonesia menuju kemerdekaan,” ucap Masykuri, Senin (21/10/2024).

Masykuri juga menyerukan agar santri Muhammadiyah meneruskan perjuangan Jenderal Soedirman, tokoh kepanduan Hizbul Wathan (HW), yang ditetapkan melalui Muktamar HW pada Juli 2023 di Malang. Jenderal Soedirman, lanjutnya, merupakan sosok yang dididik oleh Muhammadiyah dan berjuang melalui Tentara Nasional Indonesia (TNI). “Generasi penerus harus memiliki akhlak mulia dan jiwa patriotisme untuk menjaga Indonesia tercinta ini,” tambahnya.

KSMN pertama ini diikuti oleh 1.250 peserta yang dibagi dalam 125 regu, terdiri dari santri putra dan putri dari 13 provinsi di seluruh Indonesia. “InsyaAllah, peserta yang belum bisa hadir kali ini akan bergabung di KSMN kedua, yang direncanakan digelar setiap dua tahun sekali,” ujar Masykuri.

Baca juga, Dodok Sartono Dorong Lazismu Jadi Contoh Nasional dalam Manajemen Berkelanjutan

Selain memperkuat tali persaudaraan, KSMN bertujuan untuk mengokohkan pengamalan nilai-nilai Hizbul Wathan yang sudah ditanamkan di Pesantren Muhammadiyah. Selama tiga hari, para santri diharapkan dapat menguatkan karakter mereka sesuai dengan janji HW, yakni menjadi pribadi yang dapat dipercaya, setia, cinta perdamaian, dan memiliki akhlak mulia.

Beragam kegiatan dan perlombaan diselenggarakan dalam acara ini, termasuk Musabaqah Hifdzil Qur’an, Tilawatil Qur’an, Fahmil Qur’an, Hifdzil Hadits, Qiroatil Kutub, pidato dalam Bahasa Arab dan Inggris, film pendek bertema moral bangsa, Call for Paper, serta Lomba Baris Berbaris variasi. Selain itu, seminar nasional dengan tema “Peran Santri dalam Menjaga Moral Bangsa” juga dihadirkan, dengan tokoh pesantren dan mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof KH Din Syamsuddin, sebagai pembicara utama.

Pada kesempatan ini, Masykuri turut menyampaikan perkembangan signifikan pesantren Muhammadiyah. Menurutnya, jumlah pesantren Muhammadiyah mengalami peningkatan pesat. Pada Muktamar ke-47 tahun 2015, hanya ada 127 pesantren di 15 provinsi. Jumlah tersebut melonjak menjadi 440 pada Muktamar ke-48 tahun 2022, dan kini mencapai 444 pesantren di 27 provinsi pada tahun 2024.

“Kita perlu bersyukur atas perkembangan ini. Pesantren Muhammadiyah menjadi pusat penyiapan kader ulama, pemimpin, dan pendidik yang akan berkontribusi pada pembangunan bangsa dan negara,” jelas Masykuri.

Meski demikian, Masykuri juga mencatat bahwa masih ada beberapa provinsi yang belum memiliki pesantren Muhammadiyah, seperti Kepulauan Seribu, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE