
PWMJATENG.COM, Surakarta – Kurikulum pendidikan di sekolah dan madrasah Muhammadiyah bukan sekadar panduan akademik, tetapi menjadi ruh yang menghidupkan semangat pendidikan berkemajuan. Kurikulum tersebut merupakan hasil integrasi antara Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (ISMUBA) dengan kurikulum pemerintah, yang dirancang untuk membentuk insan beriman, berilmu, dan berdaya saing global.
Hal itu disampaikan Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Sri Sayekti, saat memberikan pemantik dalam acara kunjungan studi tiru dari Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, Nonformal, dan Pengembangan Pesantren Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (29/10/2025).
Acara tersebut berlangsung di Aula Sekolah Sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Jalan Kartini No. 1, Surakarta, dengan moderator Humas sekolah, Dwi Jatmiko. Turut hadir jajaran pimpinan Majelis Pendidikan Muhammadiyah Kota Surakarta yang ikut mendampingi kegiatan tersebut.
“Kurikulum ruh pendidikan perguruan Muhammadiyah berkemajuan selalu terintegrasi. Kami menghadirkan dunia abstrak ke dalam dunia nyata di kelas,” ujar Sri Sayekti.
Ia menjelaskan, sekolah Muhammadiyah yang berdiri sejak 1935 itu terus mengembangkan kurikulumnya berdasarkan prinsip integrasi nilai ISMUBA dalam seluruh mata pelajaran. Semua berbasis pada Islam berkemajuan yang bersifat holistik dan berorientasi pada kemanusiaan universal.
Baca juga, Aplikasi Al-Qur’an Muhammadiyah (Qur’anMu)
“Relevansinya jelas dengan perkembangan global. Kami berupaya memberdayakan peserta didik melalui pendidikan yang inklusif, partisipatif, dan adaptif. Kami juga menambahkan suplemen kurikulum seperti muatan lokal Bahasa Jawa serta Kurikulum Cambridge untuk bahasa Inggris, sains, dan matematika dengan pendekatan pembelajaran mendalam,” ungkapnya.

Kegiatan studi tiru tersebut menjadi wadah kolaborasi antarsekolah Muhammadiyah dalam memperkuat kualitas pendidikan dan tata kelola lembaga. Inisiatif ini juga menjadi langkah strategis untuk menjawab tantangan pendidikan modern yang terus berubah di era digital.
Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kota Pasuruan, M. Fathoni, menyampaikan bahwa kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu tata kelola pendidikan di lingkungan Muhammadiyah Pasuruan.
“Kami datang untuk bersilaturahmi dan belajar dari Majelis Pendidikan PDM Kota Surakarta, khususnya di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo. Studi tiru ini menjadi sumber inspirasi bagi kami untuk mengembangkan lembaga di Pasuruan,” tuturnya.
Rombongan yang berjumlah sekitar 20 orang terdiri dari pengurus PDM Kota Pasuruan serta para kepala sekolah SD, MI, SMP, SMA, dan SMK Muhammadiyah di wilayah tersebut.
Menurut Fathoni, SD Muhammadiyah 1 Ketelan menjadi contoh nyata sekolah yang berhasil memadukan nilai-nilai Islam dengan pembelajaran modern. “Kami berharap bisa membawa pulang praktik baik dari sekolah ini untuk diterapkan di Pasuruan,” katanya.
Kontributor : Jatmiko
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha



