Kuatkan SDM PontrenMu, PP Muhammadiyah Gelar Pelatihan Ilmu Alat dan Kutub Turats
PWMJATENG.COM, Bogor – Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah (LP2 PPM) menyelenggarakan pelatihan nasional bertajuk “Penguatan Ilmu Alat dan Kutub Turats” di Kampus 2 MBS Ki Bagus Hadikusumo Parung, Bogor. Sebanyak 45 asatidz dari 23 pesantren Muhammadiyah di 7 provinsi, yaitu Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan, mengikuti pelatihan ini dengan antusias.
Para peserta disambut oleh Kiai Sa’ad Ibrahim, Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Pesantren. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kemampuan membaca kitab sebagai pengamalan dari ayat pertama Al-Qur’an yang turun, “Iqra bismirabbik.” “Dimensi nushush harus menjadi objek pembelajaran primer dalam semua bidang, termasuk sains dan teknologi, sehingga semuanya dapat bermuara kepada taqarrub ilaa Allah,” ujarnya pada Selasa (9/7/24).
Pelatihan ini terfokus pada penguatan Nahwu, Shorf, dan Balaghoh serta metodologi pembelajarannya. Terdiri dari 24 sesi, kegiatan ini padat dengan materi yang disampaikan oleh para ahli dan pakar di bidangnya, seperti Kiai Muhbib Abdul Wahab, Kiai Ahmad Dardiri, Kiai Raswan, dan Kiai Cecep Taufiqurrahman.
Baca juga, Telah Terbit! Download Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) 1446 H
Semangat para peserta tetap tinggi meskipun materi yang disampaikan sangat banyak. Mereka berharap ada tindak lanjut dari pelatihan ini berupa kajian yang berkelanjutan, meskipun dari jarak jauh.
Kiai Masykuri, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan yang terpanjang yang pernah diadakan oleh LP2 PPM sejak didirikan pada tahun 2015 pada Muktamar Muhammadiyah di Makassar. “Ke depan, pelatihan semacam ini akan terus dilaksanakan secara kontinu, bekerja sama dengan Pesantren Muhammadiyah atau Amal Usaha Muhammadiyah lainnya,” ujarnya. Ia juga memaparkan program-program LP2 PPM yang dipimpinnya.
Dengan pelatihan ini, diharapkan para asatidz dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di pesantren masing-masing. “Pelatihan ini penting untuk meningkatkan kompetensi dan keilmuan para asatidz, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi lebih besar dalam pendidikan di pesantren,” kata salah satu peserta.
Kontributor : Ryan Khoirurijal
Editor : M Taufiq Ulinuha