Krisis Kemanusiaan di Gaza: PBB Kirim Bantuan ke Rumah Sakit Indonesia yang Terjebak Perang
PWMJATENG.COM, Gaza Utara I Palestina – Badan-badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Minggu (29/12) mengirimkan pasokan medis penting ke rumah sakit Indonesia yang terletak di Gaza utara. Pasokan ini bertujuan untuk mendukung fasilitas medis yang berjuang bertahan di tengah gempuran serangan militer Israel.
Rumah sakit Indonesia, yang berlokasi di Jabaliya, sebuah daerah di luar kamp pengungsi terbesar di Gaza, telah mengalami kerusakan parah akibat bombardir yang terus-menerus. Kondisi ini membuat fasilitas medis tersebut hampir tidak berfungsi. “Rumah sakit Indonesia tidak berfungsi sebagai rumah sakit. Di sekeliling kami, pertempuran terus berlangsung. Kami telah mencoba ke sisi utara Gaza sebanyak 140 kali dalam dua bulan terakhir. Setiap kali ditolak,” ungkap Jonathan Whittall, Kepala Kantor Sementara di Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).
Sejak dimulainya serangan Israel pada Oktober lalu, wilayah Jabaliya di Gaza utara, Beit Hanoun, dan Beit Lahiya menjadi sasaran serangan besar-besaran, yang meratakan sebagian besar wilayah tersebut. Selain itu, pasokan medis yang sangat dibutuhkan dan akses kemanusiaan lainnya menjadi semakin terhambat.
Baca juga, Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jateng Tahun 2024
“Ini adalah pola yang telah kami lihat berulang kali selama 14 bulan terakhir. Daerah-daerah terkepung untuk sementara waktu tanpa akses kemanusiaan, tanpa akses layanan kesehatan, dan tanpa akses pangan maupun pasokan medis. Ini tidak bisa diterima,” tegas Dr. Sara Al-Saqqa dari kantor OCHA Gaza.
Berdampak besar pada warga Palestina, lebih dari 90 persen dari 2,3 juta orang yang tinggal di Gaza kini terpaksa mengungsi. Banyak yang tinggal di kamp-kamp kumuh yang dipenuhi tenda-tenda darurat yang sesak. Sementara itu, ribuan warga lainnya diyakini masih bertahan di wilayah yang menjadi pusat pertempuran, meskipun mereka terisolasi tanpa akses terhadap kebutuhan dasar.
Kampanye militer Israel selama 14 bulan ini telah memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat buruk di Gaza. Sumber daya medis yang terbatas dan terhalang oleh aksi militer semakin menyulitkan upaya penyelamatan nyawa. Dengan kondisi yang semakin kritis, bantuan internasional menjadi harapan terakhir bagi banyak pihak di Gaza.
“Pasokan yang dikirim PBB sangat penting untuk mendukung rumah sakit dan memastikan pelayanan medis bagi mereka yang terluka. Namun, upaya ini tidak akan cukup jika akses kemanusiaan tetap terhambat,” tambah Whittall, menggambarkan betapa gentingnya situasi di lapangan.
*Konten ini merupakan kerja sama pwmjateng.com dengan VOA Indonesia
