PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) baru-baru ini menerima kunjungan dari The University of Science and Technology in Yemen (USTY) untuk membahas potensi kolaborasi internasional antar perguruan tinggi. Pertemuan tersebut berlangsung di Ruang Sidang Rektorat, Gedung Induk Siti Walidah UMS, dan dihadiri oleh jajaran pimpinan kedua universitas.
Wakil Rektor V Bidang Kerjasama dan Urusan Internasional UMS, Supriyono, menyambut baik kunjungan tersebut. Menurutnya, kolaborasi ini merupakan upaya untuk memperkuat hubungan internasional antara UMS dan USTY. “Mereka datang dengan tujuan memperluas internasionalisasi. Kami membahas berbagai bentuk kolaborasi, termasuk pertukaran mahasiswa dan dosen, serta kerja sama di bidang riset,” ungkapnya pada Jumat (11/10).
Lebih lanjut, Supriyono menjelaskan bahwa UMS dan USTY juga berencana untuk saling mengirimkan mahasiswa dan dosen. Salah satu fokus utamanya adalah program belajar bahasa Arab, yang menjadi keunggulan USTY. “Kami juga berpeluang mengirim mahasiswa dan dosen ke sana untuk memperdalam bahasa Arab,” tambahnya.
Kunjungan ini dinilai sebagai langkah awal yang strategis untuk membuka lebih banyak peluang kerja sama dengan perguruan tinggi di kawasan Timur Tengah. “Kami berharap ini menjadi jembatan untuk memperluas jaringan kerja sama UMS dengan universitas di Timur Tengah. Selama ini, kerja sama kami di wilayah itu belum terlalu erat,” jelasnya.
Baca juga, Membangun Umat Unggul Berbasis Masjid
Kepala Biro Kerjasama dan Urusan Internasional (BKUI) UMS, Andy Dwi Bayu Bawono, turut menyampaikan optimisme terhadap peluang yang dihadirkan oleh kolaborasi ini. Menurutnya, USTY tertarik menjalin kerja sama dengan UMS karena reputasinya sebagai salah satu kampus Islam terbaik, yang diakui oleh Times Higher Education (THE) World University Rankings (WUR) 2025.
“UMS dinilai sebagai salah satu kampus Islam terbaik di dunia, sehingga mereka mencari peluang kerja sama dengan kami. Kami tidak hanya fokus pada ASEAN, tetapi juga berupaya menjalin kerja sama dengan Eropa, Timur Tengah, dan kawasan lainnya,” ujar Andy.
Kunjungan tersebut juga membuka peluang bagi salah satu anggota tim dari USTY, Said, yang berencana melanjutkan studi S3 di UMS setelah menyelesaikan program S2 sebelumnya. Said mengungkapkan bahwa UMS menjadi pilihannya karena dianggap sebagai kampus Islam yang unggul.
Tidak hanya berfokus pada Yaman, UMS juga telah menjalin komunikasi dengan beberapa negara lain, termasuk Libya. Melalui kolaborasi ini, UMS berharap dapat memperluas mitra kerja sama global yang lebih luas.
“Dengan langkah ini, UMS berkomitmen untuk terus memperkuat jaringan kerja sama internasional demi meningkatkan mutu pendidikan dan penelitian di kampus,” pungkas Andy.
Kontributor : Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha