
PWMJATENG.COM, Surakarta – Upaya membangun kesadaran literasi digital di tengah masyarakat semakin gencar dilakukan. Tim Pengabdian Masyarakat P2AD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggandeng PKBM Cakra dan komunitas literasi lokal di Purbalingga membentuk inisiatif bertajuk Sahabat Digital Cakra. Program ini bertujuan untuk memberdayakan warga, khususnya pelajar pendidikan nonformal, agar lebih tanggap terhadap isu hoaks dan judi online.
Rangkaian kegiatan diawali dengan Focus Group Discussion (FGD) dan sosialisasi platform literasi digital di PKBM Cakra, Desa Cipaku, Kecamatan Mrebet. Kegiatan tersebut menjadi langkah strategis sebelum pembentukan tim relawan literasi digital.
Hardika Dwi Hermawan, Dosen Pendidikan Teknik Informatika FKIP UMS sekaligus Ketua Tim P2AD, menegaskan bahwa literasi digital adalah kebutuhan mendesak. Dalam sambutannya, ia menyampaikan, “Platform ini hadir untuk menjadi sumber belajar komprehensif dan mudah diakses. Sebelum para siswa bergabung dalam Sahabat Digital Cakra, mereka perlu dibekali pemahaman awal mengenai isu-isu krusial.”
Platform yang dimaksud, Satgas Hoaks, dapat diakses melalui https://satgashoaks.desamind.id. Situs tersebut menyajikan materi edukatif seputar hoaks dan judi online, fitur pelaporan konten bermasalah, artikel literasi, hingga karya poster hasil siswa PKBM yang telah dikurasi.
M. Fauzan, Kepala PKBM Cakra, menyambut baik kerja sama ini. Ia menyebut bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan langkah awal yang penting. “Ini membuka wawasan siswa agar siap ketika nanti mereka turun langsung ke masyarakat. Kami berharap struktur Sahabat Digital Cakra bisa segera diresmikan,” ujarnya.
Baca juga, Berita Resmi Muhammadiyah Nomor 05/2022-2027/Zulkaidah 1446 H/Mei 2025 M
Dukungan juga datang dari siswa. Ayu, Ketua OSIS PKBM Cakra, menyatakan komitmennya. “Kami siap menyebarkan informasi yang benar dan mengajak warga desa lebih bijak bermedia sosial,” ucapnya penuh semangat.

Setelah sosialisasi, pada 13 Juni 2025, sebanyak 70 siswa PKBM dibagi menjadi 13 kelompok untuk melaksanakan edukasi langsung ke rumah-rumah warga. Mereka didampingi oleh 26 relawan dari mahasiswa PTI UMS, Desamind, dan Komunitas Literasi Purbalingga. Sebanyak 100 rumah di lima dusun Desa Cipaku menjadi sasaran program edukasi door-to-door ini.
Para peserta memberikan pemahaman tentang cara membedakan informasi palsu, bahaya judi online, dan pentingnya menggunakan platform edukatif. “Kami rancang model edukasi ini dari hulu ke hilir, mulai dari pembekalan sampai aksi langsung. Ini bukan hanya teori, tapi aksi nyata pembentukan Sahabat Digital Cakra,” kata Hardika.
Dheni Fedianto, tutor PKBM sekaligus Ketua Karang Taruna Cipaku, menyampaikan bahwa program ini memberi dampak besar bagi pelajar dan masyarakat. “Mereka tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga menjadi agen perubahan di lingkungan sendiri,” ujarnya.
Muhammad Wafa, Ketua Komunitas Literasi Purbalingga dan Kepala Desamind Chapter Purbalingga, turut menegaskan pentingnya keterlibatan pemuda dalam isu digital. “Kalau anak muda diam saja, siapa lagi yang akan bergerak? Program ini menjawab tantangan zaman,” katanya.
Kontributor : Shandy
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha