Klik! Kegiatan Seru PRM Tritih Wetan: Gowes, UMKM, dan Sosialisasi Bencana Terpadu
PWMJATENG.COM, Cilacap – Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tritih Wetan menyelenggarakan tiga kegiatan sekaligus, yaitu GoesMu, penyerahan bantuan usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan sosialisasi kebencanaan, Ahad (20/10/24). Ketua PRM Tritih Wetan, Supoyo, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program terpadu yang melibatkan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga, Lembaga Resiliensi Kebencanaan, dan Kantor Layanan Lazismu PRM Tritih Wetan.
GoesMu, yang seharusnya digelar pada 13 Oktober 2024, diundur ke tanggal 20 Oktober 2024 karena bentrok dengan Pengajian Tiga Bulanan PDM Cilacap. Kegiatan bersepeda ini menempuh rute sejauh 10 km, dimulai dari Masjid Baiturrahim di Jl. Rawabendungan, melalui Jl. Munggur Timur, Jl. Jeruk, Jl. Lele, Jl. Mawar, Jl. Diponegoro, Jl. Gerilya, hingga Jl. Madukara, dengan titik akhir di Masjid Baiturrahim. Sebanyak 63 peserta ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Setelah beristirahat, peserta menikmati sarapan bersama.
Selain kegiatan olahraga, PRM Tritih Wetan juga memberikan bantuan modal usaha kepada pelaku UMKM setempat. Bantuan diserahkan oleh Kepala Kantor Layanan Lazismu, M. Arifin, kepada dua pelaku usaha, yaitu Ibu Sutiyem, seorang perajin peyek, yang menerima bantuan sebesar Rp750.000, dan Ibu Nariyah, penjual sayur siap saji, yang menerima bantuan sebesar Rp1.000.000. Penyerahan bantuan ini dilakukan di Aula Klinik PKU Bait Ar-Rahim, bersamaan dengan pelaksanaan sosialisasi kebencanaan.
Baca juga, Afirmasi Kepemimpinan Perempuan: Menembus Batas Bias Gender
Sosialisasi kebencanaan tersebut dibawakan oleh Gatot Arif Widodo, seorang Analis Kebencanaan Ahli Muda dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap. Dalam pemaparannya, Gatot menjelaskan bahwa Kabupaten Cilacap sering dijuluki “supermarket bencana” karena wilayah ini rentan terhadap berbagai jenis bencana, mulai dari banjir, tanah longsor, kekeringan, hingga gempa megatrust di Pantai Selatan. Namun, ia menegaskan bahwa satu-satunya bencana yang tidak mungkin terjadi di Cilacap adalah letusan gunung berapi.
Gatot juga mengingatkan bahaya gempa megatrust yang dapat memicu tsunami di sepanjang pesisir pantai Cilacap, mulai dari Nusawungu hingga kota Cilacap. “Ini ancaman serius bagi warga pesisir,” katanya. Ia juga mengapresiasi Muhammadiyah Tritih Wetan karena telah menyelenggarakan sosialisasi kebencanaan lebih awal, sekaligus menegaskan bahwa wilayah Tritih Wetan termasuk zona aman dari tsunami, dengan ketinggian air maksimal 50 cm.
Sosialisasi ini diikuti oleh 30 peserta, yang terdiri dari unsur pimpinan dan pembantu pimpinan Muhammadiyah-Aisyiyah Tritih Wetan. Pada akhir acara, Ketua PRM Tritih Wetan, Supoyo, berjanji akan menindaklanjuti hasil sosialisasi dengan menyusun standar operasional prosedur (SOP) penyelamatan bagi jamaah di masjid atau mushalla binaan. Selain itu, ia juga berencana bekerja sama dengan MDMC Cilacap untuk menyelenggarakan pelatihan penyelamatan bencana di masa mendatang.
Kontributor : Hanif Amrin
Editor : M Taufiq Ulinuha