Kita Sembelih ‘Kambing’ Ego Kecil dalam Diri Kita
Kita Sembelih ‘Kambing’ Ego Kecil dalam Diri Kita
Oleh : Rudi Pramono, S.E. (Ketua MPI PDM Wonosobo)
PWMJATENG.COM – Apa yg bisa kita ambil pelajaran dari seorang Ibrahim yang akhirnya bersedia menyembelih Ismail–putra kesayangannya yang sebelumnya ditunggu-tunggu kelahirannya–demi ketaatan kepada Allah Swt.? Apa yang bisa kita ambil hikmahnya dari seorang Ismail yang ikhlas hati di hilangkan nyawanya oleh sang ayah sendiri?
Kesediaan Ibrahim menyembelih anaknya adalah kemenangan seorang manusia atas ego kecilnya : kepentingan pribadi/keluarganya, nafsu kekuasaan dan harta, ego spiritual, hilangnya kepekaan sosial, paling benar sendiri atas nama apapun, kesombongan karena memiliki segalanya, keberpihakan buta dan semua hal yang sifatnya melampaui batas.
Keikhlasan Ismail diambil nyawanya oleh sang ayah sendiri menunjukkan ketaatan yang luar biasa dari seorang anak kepada Allah Swt., bahkan Ismail menyuruh sang ayah untuk segera melaksanakan perintah Allah tersebut, yang menjadikan Ibrahim semakin kuat meski di perjalanan diganggu dan dirayu oleh para setan yang berwujud manusia, Ibrahim tidak bergeming.
Baca juga, Memakmurkan Masjid Muhammadiyah
Ibrahim dan Ismail telah sukses menyembelih ‘kambing-kambing’ ego dalam diri mereka, mereka berdua sukses mengorbankan ‘diri kecil’ menjadi ‘diri besar’ yang asli sesuai fitrah sebagai hamba Allah yang hanif.
Mungkin ada yang mengatakan, Ibrahim dan Ismail seorang Nabi semua serba gamblang ini perintah Allah, sementara kita manusia biasa yang sering lupa. Padahal Ibrahim dan Ismail juga sejatinya manusia biasa dan kita juga gamblang ini perintah Allah, bisa ‘berkomunikasi’ setiap saat melalui salat dan zikir kita.
Iduladha sekali lagi mengajarkan bahwa setiap kita pasti memiliki ‘kebenaran’ namun kebenaran diri sendiri itu harus diuji dengan kebenaran orang banyak dan semua harus ditundukkan kepada kebenaran yang sejati. Wallahu a’lam.
Kontributor : Muslim
Editor : M Taufiq Ulinuha