PWMJATENG.COM, Surakarta – Alumni Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Hadista Dwi Bonita, tak hanya lulus dengan predikat Cumlaude, tetapi juga mengukir prestasi gemilang dari tingkat nasional hingga internasional dengan produk tugas akhirnya.
Hadista Dwi Bonita menjelaskan bahwa tugas akhirnya, berjudul ‘Crime Prevention Through Environmental Design (CPTED) for School Design in Yogyakarta’, bertujuan merancang sekolah yang dapat mencegah kejahatan, khususnya bullying. Dalam pengembangannya, Hadista mengintegrasikan pendekatan CPTED yang mencakup natural surveillance, natural access control, territorial reinforcement, dan maintenance & management.
Setelah lulus, produk tugas akhir Hadista dilombakan dalam 3 ajang sayembara yang berbeda. Pertama, dalam Sayembara Karya ‘Studio Tugas Akhir’ Mahasiswa Arsitektur Jawa Tengah, Hadista masuk dalam 5 besar tugas akhir terbaik se-Jateng dan DIY. Pada ajang kedua, Student Design Competition ARCASIA 2023, karyanya berhasil masuk dalam Sepuluh Besar Thesis of The Year Indonesia dan menjadi Indonesia Representative di tingkat Asia.
Baca juga, Muhammadiyah dan Chalal Bil Chalal
Prestasi Hadista semakin terangkat ketika karya tersebut meraih penghargaan ‘The Best Presentation’ dalam pameran arsitektur AFAIR Universitas Indonesia dengan tema Humanitarian and Inclusive Design.
Menurut Hadista, pengalaman ini membuktikan bahwa prestasi bisa terus dikejar setelah lulus, memberikan kontribusi positif untuk prodi Arsitektur dan kampus UMS.
“Arsitek memiliki tanggung jawab menciptakan ruang yang aman dan nyaman, terutama bagi siswa di sekolah. Kita harus menyelesaikan apa yang kita mulai, karena ini adalah bentuk pertanggungjawaban kita,” tuturnya dengan semangat.
Dengan demikian, kisah sukses Hadista Dwi Bonita menginspirasi para mahasiswa Arsitektur untuk menyelesaikan tugas akhir dengan baik, membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Kontributor : Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha