Khutbah Nabi dalam Haji Wada’ Menggema di Pecangaan, Ribuan Jamaah Tersentuh

PWMJATENG.COM, Jepara – Semangat ukhuwah Islamiyah mengalir hangat dalam Pengajian Rutin Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pecangaan, Jepara, yang digelar Selasa malam, 27 Mei 2025 atau bertepatan dengan 1 Dzulhijjah 1446 H. Bertempat di Masjid At-Taqwa Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pulodarat, kegiatan ini menghadirkan Suryo Bayu Tirtoaji, Musyrif SMP MULIA Kalinyamatan, sebagai penceramah utama.
Pengajian yang dimulai pukul 19.30 WIB itu dihadiri oleh berbagai elemen PCM dan ‘Aisyiyah se-Cabang Pecangaan. Ketua PCM Pecangaan, Supriyadi, turut hadir bersama Sekretaris PCM Slamet Widodo, Bendahara PCM Amin Makruf, serta Ketua Majelis Tabligh, Imuryadi. Tak ketinggalan, jajaran PRM dan PRA Pulodarat, PRM dan PRA Pecangaan Kulon, PCM dan PCA Krasak, serta anak-anak dari Panti Asuhan Aisyiyah Krasak juga memadati lokasi pengajian.
Dalam tausiahnya, Suryo Bayu mengangkat kembali kisah monumental Haji Wada’ yang dilakukan Rasulullah ﷺ di akhir hayatnya. Ia menegaskan bahwa momen tersebut sarat dengan nilai-nilai universal yang tetap relevan hingga kini.
“Rasulullah dalam khutbahnya menyampaikan pesan penting tentang kesetaraan derajat antarmanusia, juga hak dan kewajiban yang melekat pada setiap individu. Islam adalah agama yang menjunjung tinggi nilai demokrasi,” tutur Suryo Bayu dengan penuh semangat.
Baca juga, Digitalisasi Ibadah dan Etika Keislaman: Bolehkah Kurban Lewat Aplikasi?
Ia mengutip QS. Al-Hujurat ayat 13 yang menegaskan bahwa seluruh manusia diciptakan dari laki-laki dan perempuan, lalu dijadikan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal. Menurutnya, ayat ini menjadi pondasi kuat bahwa kemuliaan seseorang tidak ditentukan oleh keturunan atau status sosial, tetapi oleh ketakwaannya di hadapan Allah.

Selain itu, Suryo Bayu juga menyoroti pentingnya menjaga kesucian jiwa dan harta. “Harta yang kita miliki harus jelas asal-usulnya. Jangan sampai tercampur dengan hal-hal yang syubhat, apalagi haram,” tambahnya.
Usai pengajian, Ketua Majelis Tabligh PCM Pecangaan, Imuryadi, memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini. Ia menyampaikan bahwa pengajian rutin sangat bermanfaat bagi jamaah.
“Pengajian seperti ini harus dilaksanakan secara berkala. Bukan hanya untuk menambah ilmu agama, tetapi juga mempererat silaturahmi antarjajaran PRM dan PRA se-Cabang Pecangaan,” ujar Imuryadi.
Menurutnya, pengajian rutin memiliki dua nilai utama: memperkokoh ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan kualitas keislaman jamaah Muhammadiyah. Ia berharap ke depan kegiatan semacam ini dapat menjangkau lebih banyak warga persyarikatan, terutama generasi muda.
Kontributor : Edi Sulton
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha