
PWMJATENG.COM, Wonogiri – Suasana khidmat menyelimuti lingkungan MI Muhammadiyah Nambangan, baik di Kampus 1 maupun Kampus 2, pada Jumat Legi pagi ini. Seluruh warga madrasah, mulai dari guru, karyawan, hingga siswa, mengikuti doa bersama rutin sebagai bentuk ikhtiar spiritual untuk memohon keselamatan, kesehatan, dan kelancaran dalam menuntut ilmu agama maupun ilmu dunia, Jumat (31/10).
Kegiatan di Kampus 1 dipimpin oleh Rio, sementara di Kampus 2 dipandu Abdurahman. Kedua tokoh madrasah memberikan pengarahan sebelum doa dimulai. Rio menekankan bahwa doa bersama bukan sekadar rutinitas, melainkan momentum untuk memperkuat ikatan spiritual dan kebersamaan antarwarga madrasah.
“Doa bersama ini adalah bentuk ikhtiar kita kepada Allah agar seluruh warga madrasah selalu diberi keselamatan, kesehatan, dan kelancaran dalam menuntut ilmu. Tidak hanya ilmu agama, tetapi juga ilmu dunia yang bermanfaat bagi kehidupan,” ucap Rio di halaman Kampus 1.
Di Kampus 2, Abdurahman menegaskan pentingnya memadukan usaha lahir dan batin dalam menempuh pendidikan.
“Kita berdoa agar setiap langkah dalam belajar dan mengajar diberkahi. Namun, jangan lupa bahwa doa harus disertai kerja keras dan semangat belajar yang tinggi,” ujarnya setelah memimpin doa bersama.
Baca juga, Aplikasi Al-Qur’an Muhammadiyah (Qur’anMu)
Doa bersama ini digelar rutin setiap Jumat Legi sebagai bagian dari pembinaan karakter religius. Guru pembimbing kegiatan keagamaan menjelaskan bahwa acara ini menjadi sarana bagi siswa untuk memperkuat nilai keimanan sekaligus menumbuhkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.

Selain itu, kegiatan ini juga mempererat kebersamaan antara guru dan murid. Kekeluargaan tampak jelas ketika seluruh warga madrasah duduk berjajar, mendengarkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dzikir, dan doa penutup yang dipandu guru agama masing-masing.
Salah satu siswi kelas VI, Aisyah, mengaku merasakan ketenangan dan kebahagiaan setiap kali mengikuti doa bersama.
“Setiap Jumat Legi kami bisa berdoa bersama. Rasanya hati jadi lebih tenang dan semangat untuk belajar,” katanya sambil tersenyum.
Kepala MI Muhammadiyah Nambangan menyampaikan apresiasi atas partisipasi seluruh warga madrasah dalam menjaga tradisi positif ini. Ia berharap doa bersama tetap dijalankan secara konsisten sebagai bagian dari budaya madrasah yang unggul dalam spiritualitas dan prestasi.
“Doa adalah kekuatan utama kita. Semoga kegiatan seperti ini mampu membentuk generasi yang cerdas, berakhlak, dan berjiwa religius,” tuturnya menutup kegiatan.
Kontributor : Sholichuddin
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
 
				



