Khazanah Islam

Keutamaan Sahur: Sumber Keberkahan dan Kunci Energi Puasa

PWMJATENG.COM, Surakarta – Sahur merupakan salah satu amalan penting dalam ibadah puasa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Keutamaan sahur tidak hanya terletak pada aspek persiapan fisik sebelum berpuasa, tetapi juga sebagai sumber keberkahan yang dapat mendukung kelancaran ibadah sepanjang hari.

Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jawa Tengah, Yayuli, yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pengamalan AIK dan Kaderisasi Pondok Lembaga Pengembangan Pondok Islam dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta, menuturkan bahwa sahur memiliki dimensi spiritual yang sangat mendalam dalam Islam. Menurutnya, keberkahan dalam sahur telah ditegaskan dalam hadis Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW bersabda:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً

Artinya: “Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat keberkahan.” (HR Bukhari)

Yayuli menjelaskan bahwa sahur bukan sekadar rutinitas makan sebelum fajar, tetapi memiliki dimensi keberkahan yang besar. Rasulullah SAW bahkan menganjurkan umat Islam untuk tidak meninggalkan sahur, meskipun hanya dengan seteguk air. Hal ini menunjukkan bahwa sahur bukan hanya tentang kuantitas makanan yang dikonsumsi, melainkan keberkahan yang terkandung di dalamnya.

Baca juga, Menjaga Lisan dan Hati Selama Berpuasa: Esensi Puasa yang Sempurna

Ia juga menambahkan bahwa waktu sahur yang paling utama adalah menjelang waktu subuh, bukan terlalu awal. Dalam praktiknya, masyarakat mengenal istilah imsak, yang sering disalahartikan sebagai waktu berhenti makan. Padahal, dalam Islam, jika seseorang masih memiliki makanan atau minuman di tangan saat azan subuh berkumandang, ia diperbolehkan untuk menghabiskannya.

“Sahur tidak harus dihentikan tepat pada waktu imsak. Jika makanan masih di tangan, kita diperbolehkan untuk menyelesaikannya, bahkan jika azan subuh telah berkumandang,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yayuli menekankan beberapa sunah yang dapat dilakukan saat sahur. Di antaranya adalah membaca doa sebelum makan, memilih makanan yang bergizi agar tubuh lebih siap menjalani puasa, serta memperbanyak ibadah seperti salat malam dan berdoa. Dengan menjalankan sahur sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, umat Islam dapat meraih manfaat spiritual dan fisik yang lebih optimal.

Selain itu, ia memberikan beberapa tips bagi mahasiswa dan umat Islam agar tetap bersemangat dalam melaksanakan sahur. Menurutnya, bagi mereka yang sulit bangun atau memiliki keterbatasan waktu, sahur tetap bisa dilakukan meskipun hanya dengan air putih.

“Jika waktu sudah mepet dan tidak sempat makan, minum air putih pun sudah cukup untuk memenuhi anjuran sahur. Yang terpenting adalah tubuh tetap mendapatkan cairan agar terhindar dari dehidrasi saat menjalankan puasa,” tuturnya.

Keutamaan sahur tidak hanya dirasakan dari sisi kesehatan, tetapi juga dari segi spiritualitas. Dengan melaksanakan sahur, seorang muslim dapat lebih siap menghadapi ibadah puasa dengan kondisi tubuh yang lebih segar dan jiwa yang lebih tenang. Oleh karena itu, pemahaman tentang sahur sebagai bagian dari sunnah yang penuh keberkahan perlu terus disebarkan agar lebih banyak umat Islam yang mengamalkannya dengan penuh kesadaran.

Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE