PWM Jateng

Ketua PWM Jateng Dorong Pengembangan Ekonomi di Pesantren, Tantang Kader Muda Terjun ke Dunia Usaha

PWMJATENG.COM, Surakarta – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Tafsir, menekankan pentingnya pengembangan ekonomi di lingkungan pesantren Muhammadiyah dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ke-7 Pesantren Muhammadiyah. Acara tersebut berlangsung di Ruang Seminar Lantai 2 Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Selasa (27/8/2024).

Dalam kesempatan itu, Tafsir menyoroti peran Muhammadiyah sebagai organisasi yang harus hadir di tengah-tengah kesulitan ekonomi masyarakat dengan menyediakan lapangan pekerjaan. Salah satu langkah konkret yang sudah ditempuh oleh PWM Jateng adalah mendirikan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang berfokus pada sektor ekonomi.

“PWM Jateng sudah selesai dalam mendirikan AUM sosial. Saat ini, kita sedang berfokus pada pendirian AUM yang mengarah ke pertumbuhan ekonomi,” ujar Tafsir dalam paparannya.

Lebih lanjut, Tafsir menjelaskan bahwa tujuan utama dari pengembangan AUM di sektor ekonomi adalah untuk memastikan adanya perputaran uang di lingkungan Muhammadiyah. Ia mengungkapkan bahwa saat ini perputaran uang Muhammadiyah hanya terfokus di tiga tempat, yaitu Rektor, Direktur, dan Lazismu. Untuk memperluas cakupan ini, PWM Jateng kini menggandeng Rektor UMS dan Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) untuk masuk ke 13 PWM di Jawa Tengah, guna mempermudah proses pengajuan pendanaan dan memperluas perputaran ekonomi.

“Perputaran uang Muhammadiyah saat ini hanya berputar di tiga tempat saja. Untuk itu, kita perlu menggandeng lebih banyak pihak untuk memperluas jaringan ekonomi kita,” jelas Tafsir.

Selain itu, Tafsir juga mengajak para kader muda Muhammadiyah untuk tidak hanya fokus pada kegiatan keagamaan, tetapi juga merambah ke dunia usaha. Ia menekankan bahwa semangat hijrah tidak hanya berarti semangat dalam beribadah, tetapi juga semangat dalam membangun perekonomian yang kuat.

Baca juga, Citizen Journalism Media Muhammadiyah Berbasis Jamaah

“Semangat hijrah ini mari kita bawa ke anak didik kita untuk tidak hanya semangat pergi ke masjid dan ke tahfidz, melainkan juga semangat pergi ke pasar untuk membangun perekonomian Muhammadiyah,” ajaknya.

Tafsir mengungkapkan kekhawatirannya terkait dominasi pengusaha non-Muslim dalam perekonomian Indonesia. Menurutnya, Muhammadiyah memiliki potensi besar, namun belum mampu memanfaatkan peluang yang ada karena kurangnya keberanian dalam mengambil risiko.

“Kita punya potensi, tetapi kenapa orang lain yang memanfaatkan potensi itu? Kalau bicara soal modal, kita sama-sama tidak punya modal. Yang membedakan hanyalah mereka berani, sementara kita tidak,” tegas Tafsir.

Menyadari keterlambatan Muhammadiyah dalam merespons tantangan ekonomi, Tafsir berharap Muhammadiyah berani memulai langkah industrialisasi. Sebagai contoh, PWM Jateng telah memulai upaya ini melalui SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, yang kini menjadi SMK Center of Excellent dengan fokus pada produksi alat kesehatan berupa bed pasien.

“PWM Jateng sudah memulai industrialisasi Muhammadiyah dari SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, yaitu dengan membuat industri alat kesehatan berupa bed pasien dan menjadi SMK Center of Excellent yang sekarang berubah menjadi SMK Program Keunggulan,” paparnya.

Tafsir juga menekankan bahwa Muhammadiyah tidak perlu takut untuk berhutang dalam rangka melakukan pembangunan ekonomi. Menurutnya, jika Muhammadiyah tidak segera bertindak, pasar akan sepenuhnya dikuasai oleh pihak asing, dan Muhammadiyah akan kehilangan kesempatan untuk berkembang.

Kontributor : Dewi
Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE