Ketua Komisi VIII DPR RI dan Mendikbud Apresiasi Kerja Cepat MDMC
PWMJATENG.COM, BIMA – MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) langsung bergerak cepat setelah kejadian banjir yang melanda Kota Bima Nusa Tenggara Barat. Puluhan relawan Muhammadiyah segera melakukan operasi pembersihan di PKU Muhammadiyah Bima, termasuk dari PWM Jateng.
Hanya butuh waktu 4 hari setelah banjir, PKU Muhammadiyah beroperasi kembali pada hari Rabu (28/12/2016). Langkah cepat ini mendapat apresiasi dari Ketua Komisi VIII DPR RI, Ali Taher Parasong yang datang dan melihat langsung kondisi PKU Muhammadiyah Bima. “Saya ikut bangga karena Muhammadiyah telah ikut mempercepat upaya pemulihan pasca bencana banjir dan PKU Muhammadiyah Bima ini menjadi bukti kerja cepat kawan-kawan Muhammadiyah”.
Ketua Komisi VIII DPR RI melakukan kunjungan ke Bima untuk melihat secara langsung penanganan darurat banjir yang melumpuhkan Kota Bima. Sebagaimana diketahui Kota Bima mengalami banjir hebat pada hari Rabu (21/12/2016) disusul banjir yang lebih besar pada hari Jumat (23/12/2016). 105.758 jiwa terdampak di 5 Kecamatan (33 Kelurahan) dan 104.378 jiwa mengungsi ke tempat-tempat yang aman. Saat ini sejumlah warga yang mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.
Dalam kunjungannya , Ketua Komisi VIII DPR RI ini didampingi pengurus Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah (MDMC-Muhammadiyah Disaster Management Center), Naibul Umam yang menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Ketua Komisi VIII DPR RI. “Kami berterima kasih kepada Bapak Ali Taher yang telah menjadwalkan kunjungan ke PKU Muhammadiyah Bima dan berinteraksi langsung dengan para pasien yang tengah di rawat di sini. Kehadiran Pak Ali Taher ini menambah semangat relawan Muhammadiyah dalam menjalankan kerja-kerja kemanusiaan”.
Puluhan relawan Muhammadiyah selama 4 hari berturut turut bahu membahu bersama karyawan, perawat dan dokter membersihkan semua area di rumah sakit. “Prioritas kami layanan IGD segera berfungsi dan ruang rawat inap di lantai dua bisa dipergunakan”, demikian penuturan dr. H. Muhammad Ali, Sp.PD selaku Direktur PKU Muhammadiyah Bima di hadapan Ketua Komisi VII DPR RI.
Walaupun sudah beroperasi kembali namun beberapa sarana dan prasarana belum dapat difungsikan. “Saat ini kami sedang melakukan perbaikan instalasi jaringan listrik dan mesin pembangkit listrik cadangan karena sebagian besar rusak dan perlu diperiksa serta dikembalikan fungsinya seperti sedia kala”, demikian penuturan dr. H. Muhammad Ali, Sp.PD menambahkan.
Sementara itu ketika disinggung soal jumlah kerugian rumah sakit, Direktur menyebut milyaran rupiah. “Kami masih terus melakukan penghitungan dan kami perkirakan mencapai milyaran rupiah. Sudah kami laporkan juga ke Pak Ali Taher”, imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, Ali Taher menyarankan agar seluruh penghitungan kerusakan dan kerugian disampaikan kepada Pemerintah dalam hal ini melalui BNPB dan Kementerian Kesehatan RI agar segera mendapat penanganan. “Kami tentu akan mengawal proses pemulihan kembali semua sarana dan prasarana umum termasuk PKU Muhammadiyah ini karena ini sangat penting dan menyangkut kebutuhan masyarakat secara luas”, demikian pernyataan Ketua Komisi VIII DPR RI mengakhiri kunjungannya.
Mendikbud Muhadjir Efendy Minta Sekolah Terdampak Banjir segera Ditangani
Jumat (30/12/2016), MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) dan para tokoh pendidikan bertemu Mendikbud Prof. Muhadjir Effendy di Pondok Pesantren Al-Ikhlas Muhammadiyah Kota Bima. Dalam pertemuan tersebut Mendikbud mendapatkan informasi masih banyak sekolah yang belum tertangani pasca banjir Bima beberapa waktu lalu. Menanggapi laporan tersebut, Mendikbud berjanji bertemu dengan Kepala BNPB untuk segera mempercepat pemulihan sarana dan prasarana pendidikan yang terdampak banjir. “Saya segera bertemu Kepala BNPB untuk menyampaikan hal ini dan tentu saja perlu pendataan yang valid terkait dengan tingkat kerusakan dan kerugian lembaga-lembaga pendidikan di Bima”, demikian penuturan Mendikbud.
Sementara itu, menurut keterangan Naibul Umam, salah satu pengurus MDMC yang mendampingi Mendikbud menjelaskan bahwa saat ini terdapat sekolah Muhammadiyah yang butuh penangangan pasca banjir. “Kami telah melakukan pendataan dan tercatat ada 10 lembaga pendidikan Muhammadiyah sejak dari Taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi terdampak banjir yang membutuhkan penanganan segera”. Pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat termasuk dengan dinas pendidikan dan kebudayaan Kota Bima untuk menyerahkan data-data terkait kerusakan dan kerugian akibat banjir.
Sebagaimana diketahui Kota Bima mengalami banjir hebat pada hari Rabu (21/12/2016) disusul banjir yang lebih besar pada hari Jumat (23/12/2016). 105.758 jiwa terdampak di 5 Kecamatan (33 Kelurahan) dan 104.378 jiwa mengungsi ke tempat-tempat yang aman. Saat ini sejumlah warga yang mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.
Dalam kunjungannya, Mendikbud juga menyampaikan terima kasih kepada relawan Muhammadiyah dan juga relawan dari lembaga lain yang telah berdatangan ke Kota Bima untuk membantu meringankan beban warga terdampak. Terkait dengan penanganan sekolah dan lembaga pendidikan yang lain Mendikbud berharap ada kerjasama yang baik antara relawan dengan pengelola lembaga lembaga pendidikan dalam melakukan upaya pemulihan pasca banjir agar pada saatnya harus dipergunakan sudah dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Koordinator Posko Muhammadiyah Bima, Ghufron menyampaikan bahwa pihaknya akan segera bekerja cepat untuk melakukan pemulihan. “Kami telah menjadwalkan operasi kebersihan di semua lembaga pendidikan Muhammadiyah yang terdampak banjir. Kami akan kerahkan relawan dalam jumlah yang lebih banyak lagi agar proses pemulihan bisa lebih cepat karena awal bulan Januari 2017 mendatang harus sudah beroperasi kembali”, kata Ghufron yang juga Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Kota Bima.
Ghufron memberikan penjelasan data sekolah Muhammadiyah terdampak banjir yaitu SD Muhammadiyah di Lingk. Gilipanda RT. 18 RW. 07. Kel. Sarae kec. Rasanae Barat Kota Bima , kerusakan Tembok bagian belakang roboh, beberapa kaca jendela pecah, kursi dan meja sebagian rusak; SMP Muhammadiyah di Gilipanda RT. 18 RW. 07. Kel. Sarae kec. Rasanae Barat Kota Bima (Satu lokasi dgn SD Muhammadiyah Bima) kerusakan Tembok bagian belakang roboh, beberapa kaca jendela pecah, kursi dan meja sebagian rusak; Pondok Al Ikhlas, SMA, MA, SMK Kesehatan, dan MTs Muhammadiyah Kota Bima di Lingk. Tolobali RT. 16 Kel. Sarae kec. Rasanae Barat Kota Bima kerusakan Tembok bagian belakang roboh, kursi dan meja sebagian rusak, buku referensi mata pelajaran diperpustakaan dibawa bawa air dan kebanyakan sudah tidak bisa di pakai; Panti Asuhan Aisyiah Kota Bima di Lingk. Pane RT.04 RW. 02. Kel. Pane kec. Rasanae Barat Kota Bima kerusakan pagar roboh, Semua isi habis dibawa banjir ; Institut Agama Islam Muhammadiyah di Lingk. Ranggo Kel. Na’e kec. Rasanae Barat Kota Bima kerusakan pagar samping roboh, lab. bahasa rusak, Lab. Komputer, lab. Microteaching; Al Ikhlas Ranggo di Lingk. Ranggo Kel. Na’e kec. Rasanae Barat Kota Bima kerusakan Sound sistem rusak, karpet dan sajadah tidak layak, Buku dan Alqur’an banyak yang rusak. (LPB MDMC PWM Jateng/Umam)