PWMJATENG.COM, WONOSOBO – Memiliki fisik yang sempurna merupakan karunia dari Allah SWT yang patut disykuri setiap manusia, tapi terkadang dijadikan kekurangan bagi sebagian kecil manusia yang lain juga merupakan karunia untuk menjadi pelajaran bagi yang sempurna, apakah menambah kesyukuran atau menjadikan kufur.
Inilah yang dialami Almaqirohata, salah satu pelajar SMK Muhammadiyah Wonosobo kelas X yang memiliki keterbatasan fisik tidak bisa berjalan sempurna.
Kekurangan yang dialaminya tidak menjadikan dirinya berkecil hati, bahkan menjadi motivasi untuk tidak berhenti berkarya dan berorganisasi. Ditemui saat kegiatann IPM Day di komplek SMK Muhammadiyah, Almaqi merasa senang mengikuti organisasi karenanya bisa mengenal dengan teman-teman dari berbagai kelas serta bisa tahu cara mengorganisir teman dalam sebuah kegiatan.
Slamet, Bidang Advokasi IPM Jawa Tengah berupaya terus mendukung Almaqirohata menyelesaikan studinya di sekolah pada umumnya. Dirinya berharap, keterbatasan fisik Almaqi menjadi contoh bagi teman-teman yang lain untuk lebih giat dalam berorganisasi.
Selain itu, Slamet mengapresiasi Kepala SMK Muhammadiyah yang meloloskan disabilitas bisa masuk kesekolah umum, karena jarang ada sekolah dengan mobilitas tinggi menerima siswa disabilitas, trambahnya.
Almaqirohata menceritakan keterbatasan fisik yang dialaminya sejak kecil, orangtua sudah berupaya keras untuk membawa ke rumah sakit dan penyembuhan alternatif lainnya, tapi lagi-lagi Allah belum memberikan kesembuhan.
Ia berharap, suatu saat nanti akan bisa sembuh seperti sediakala.
Wakil Kepala Bidang Kesiwaan SMK Muhammadiyah, Arif Nugroho menuturkan, siapapun yang berniat belajar untuk menuntut ilmu kami terima selama keterbatasn itu tidak menghambat dalam proses berikir. Untuk kekurangan fisik selama dia bisa mengikuti proses pembelajaran di kelas pihak sekolah tidak merasa keberatan dan semua dewan guru juga bisa menyadari dan pasti memberi dispensasi pada kegiatan yang tidak mungkin dia melakukannya.
“Saat ini sekolah memang belum bisa menyediakan fasilitas khusus untuk siswa penyandang disabilitas baik sarana maupun prasarananya, tapi ke depan sekolah akan berusaha keras untuk memudahkan akses bagi mereka sehingga pendidikan bisa dinikmati semua siswa tanpa ada diskriminasi,” lanjut Arif, waka kesiswaan. ( Hans-MPI )