Kesuksesan Menurut Al-Quran
Oleh Yusmaniar, M.Pd.I (Instruktur LPPI UMP)
SEMUA orang tentu mendambakan kesuksesan. Baik kesuksesan di dunia maupun kesuksesan di kahirat. Agar menjadi manusia yang sukses dunia dan akhirat tentu tidak terlepas dari pemehaman kita tentang kehidupan. Bagaimana hidup yang kita lakukan agar kita mendapat kesuksesan dunia dan akhirat? Tentu kita harus memikirkan tujuan hidup kita terlabih dahulu. Jika hidup kita hanya untuk sekedar makan maka kita hanya akan giat bekerja tanpa beribadah. Tapi jika orientasi hidup kita lebih kepada akhirat, maka kita akan berpikir lebih jauh tentang apa saja yang akan kita lakukan di dunia, yang tentunya harus diisi dengan hal-hal yang bermanfaat sebagai bekal kita hidup di akhirat nanti.
Allah menjelaskan dalam Q.S Al-‘Ashr ayat 1- 3 bahwasannay manusia pada dasarnya itu dalam keadaan rugi. Bagaimana caranya agar kita tidak termasuk dalam orang yang merugi?
Firman Allah : “Demi Waktu, Sesungguhnya Manusia dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Q.S Al ‘Ashr 1-3)
Cara pertama agar kita tidak menajdi orang yang rugi adalah Beriman. Iman merupakan meyakini adanya Allah dalam hati, mengucapkan dengan lisan dan mewujudkan dalam bentuk amal perbuatan. Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang. Allah memerintahkan agar ummat manusia beriman kepada-Nya, sebagaimana firman Allah yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada RasulNya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.” (Q.S. An Nisa : 136)
Cara yang kedua adalah dengan beramal sholeh. Amal soleh merupakan perbuatan baik yang dilakukan, baik untuk diri sendiri, baik untuk orang lain dan baik untuk yang ada di sekitarnya. Setiap muslim hendaknya selalu melakukan amal shaleh, dan balasan bagi orang yang beriman dan beramal shaleh adalah surga. Sebagaimana firman Allah yang artinya : “Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya”. (QS AL-Baqarah : 82)
Cara terakhir adalah dengan saling manasehati dalam kebaikan dan kesabaran. Sesama muslim hendaknya kita saling menasehati. Menasehati untuk senantiasa berbuat baik dan menasehati dalam kesabaran. Terkadang kita lebih mudah menasehati tetapi kurang suka dalam menerima nasehat. Sebenarnya dinasehati merupakan hal yang menguntungkan. Orang yang dinasehati tidak cukup sekadar mendengar dan menerima nasehat dengan senang dan ikhlas hati, tapi lebih dari itu seharusnya dia merasa beruntung, bersyukur kepada Allah swt. lalu berterima kasih kepada orang yang menasehatinya meskipun terkadang cara memberikan nasehat kurang berkenanan di hati. Mengapa demikian? Karena masih ada orang lain yang peduli pada dirinya, pada keselamatan dan kebahagiaan dirinya di dunia ini dan di kehidupan di akhirat kelak. Orang yang menasehatinya berarti telah menyelamatkan diri, kehidupan dan agamanya, serta membuat dirinya bahagia bukan hanya di kehidupan yang fana ini tapi juga di kehidupan yang kekal kelak. Wallahu A’lam. (*)