PWMJATENG.COM, Sukoharjo – Tim Desamind, kolaborasi antara Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, mengunjungi Desa Tepa, Pulau-pulau Babar, Maluku Barat Daya atau tepatnya di SMAN 5 Maluku Barat Daya.
Project Babar Kalesang merupakan Project Sosial di Pulau Terluar Indonesia berbasis Pendidikan sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan Lingkungan (TJSL) PT. PLN (Persero) melalui PLN Peduli dengan menggandeng Desamind Indonesia Foundation, Jum’at (23/6). Kegiatan ini mengirimkan tim yang terdiri dari 5 civitas akademika UMS dan 1 perwakilan dari UGM, dengan Hardika Dwi Hermawan, S.Pd., M.Sc.,ITE. sebagai President Director Desamind dan dosen Pendidikan Teknik Informatika UMS.
Kegiatan yang merupakan keberlanjutan program tahun 2022 ini berfokus pada penguatan Laboratorium Low-Tech Environment melalui penguatan Computational Thinking dan CS Unplugged.
Hari pertama diawali dengan penyerahan berbagai perangkat pendidikan seperti Laptop, VRBox, Makay-makay, kit power bank hingga workshop literasi digital dan computational thinking yang diikuti lebih dari 100 peserta dari SMAN 5 Maluku Barat Daya dan SMKN 3 Maluku Barat Daya.
Kepala Sekolah SMKN 3 Maluku Barat Daya, Barnabas Saily menyambut dengan perasaan haru kehadiran Tim Desamind untuk ke dua kalinya itu, dan menghargai kedatangan tim yang telah berjuang untuk terus memajukan pendidikan di Indonesia.
“Orang luar saja yang berasal dari luar Babar saja peduli dengan Babar, Kalesang Babar. Katong sendiri merasa belum bisa sepeduli itu. Katong harus bisa juga peduli dengan Babar tidak hanya kaka-kaka dari Desamind dan PLN,” ungkap Barnabas.
Baca juga, Fantastis! Lazismu Jateng Sukses Himpun Kurban RendangMu 193 Ekor Sapi
Disebabkan oleh keterbatasan tim pengajar. Kegiatan hari ke dua dan ke tiga peserta dibatasi menjadi 50 orang, untuk diberikan pelatihan secara intensif dan paralel berupa pelatihan penerapan Computational Thinking dan CS Unplugged, serta Projek STEM berupa pelatihan Visual Block Pogramming menggunakan Scratch dan Fotografi , pembuatan power bank tenaga surya dan kreasi sampah.
Karena antusiasme yang tinggi dari para peserta, panitia dan dewan guru memutuskan untuk melibatkan seluruh siswa untuk mengikuti pelatihan hingga akhir. Peserta mengikuti kegiatan dengan baik dan menghasilkan projek-projek kreatif berupa alat musik dari tumbuhan dan benda lain yang dihubungkan dengan perangkat makay-makay dan pemograman, membuat storytelling fotografi, membuat kreasi sampah hingga membuat power bank tenaga surya.
Dengan terbentuknya kepengurusan Desamind Chapter Babar Kalesang yang berfokus pada bidang pendidikan dan pemanfaatan perangkat yang telah diberikan, tim Desamind berharap bahwa pola pendampingan pasca program yang akan dilakukan akan makin meningkatkan nilai kebermanfaatan yang telah diberikan serta melahirkan local heroes yang berasar dari Pulau-Pulau Babar.
“Desamind Indonesia akan terus kita lakukan. Semoga kegiatan ini menginspirasi anak muda lainnya untuk turut serta meningkatkan kepeduliannya, mulai dari lingkungan sekitar dan mulai dari hal yang bisa dilakukan,” harap Hardika yang juga Dosen Pendidikan Teknik Informatika UMS, saat ditemui Selasa (4/7).
Kontributor : Eva/Humas