Karyawan RS PKU Muhammadiyah Wonosobo Dilatih Mitigasi Bencana
PWMJATENG.COM, Wonosobo – Dalam rangka memepringati hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional ( HKBN ), RS PKU MUhammadiyah Wonosobo adakan mitigasi bencana yang melibatkan karyawan dan keluarga pasien pada Kamis ( 26/04 )
Diikuti kurang lebih lima puluh orang karyawan dan keluarga pasieng serta pengunjung Rumah Sakit yang sedang mengantri obat. Sebelumnya ada pengarahan dari tim instruktur tentang konsep mitigasi yang akan dilaksanakan serta manfaat pelaksanaan kegiatan serta dijelasakan area titik-titik kumpul apa bila terjadi bencana gempa bumi untuk posisi pengunjung Rumah sakit dengan bangunan bertingkat.
Mujiono, S.Sos, MM Direktur Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Wonosobo menyampaikan, Wonosobo dengan daerah yang berbukit serta memiliki kontur tanah yang labil merupakan salah satu daerah paling rawan di Jawa Tengah selain Banjarnegara. Kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana merupakan kunci mengurangi resiko bencana yang timbul, selain itu resiko bencana juga wajib di antisipasi bagi pengelola gedung bertingkat , selain menyiapkan sarana dan prasarana juga harus memberikan edukasi secara terus menerus kepada penghuni gedung, baik perkantoran maupun Sekolah-sekolah.
Mitigasi bencana yang dilakukan kali ini merupakan yang pertama dilakukan meski sebelumnya sudah sering mengikuti tanggap bencana ke beberapa daerah yang terkena dampak bencana.
RS PKU Muhammadiyah sudah memiliki dua relawan ahli K3RS yang di koordinatori oleh Harsono Sugianto Putro AMK sehingga pada pelaksanaan mitigasi sudah bisa memandu rekan-rekan karyawan yang lainnya.
Mitigasi bencana yang dilakukan RS PKU Muhammadiyah adalah untuk mengurangi risiko atau dampak yang ditimbulkan oleh bencana khususnya bagi penghuni Rumah sakit, seperti korban jiwa ( kematian ), kerugian ekonomi dam kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan dari bencana.
Dalam hal ini karyawan PKU di bimbing tim instruktur memperisiapkan titik kumpul yang berada di halaman RS ( depan ATM ) dengan mensterilkan lokasi dilanjutkan pembagian tugas untuk pengkondisian pengunjung Rumah sakit.
Latihan simulasi ini berguna untuk menguji tingkat kesiapsiagaan dan membiasakan diri para karyawan dalam menghadapi bencana terutama gempa bumi dan kebakaan.
Ada dua tahapan yang disampaikan intrusktur pada mitigasi kali ini, yang pertama ada edukasi tentang ancaman bahaya yang timbul dari adanya gedung bertingkat dan yang kedua adalah melakukan latihan simulasi evakuasi pasien terdampak bencana baik kebakaran maupun gempa bumi.
Dengan simulasi yang dilakukan secara terus menerus diharapkan karyawan akan terbiasa untuk menuju lokasi titik kumpul saat terjadi bencana, paham letak dan kondisi ruang yang aman untuk pasien dan lebih lanjut bisa memahami sistim instalasi kelistrikan yang ada di gedung. ( Hans – MPI )