
PWMJATENG.COM, Jakarta – Komitmen perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah untuk turut andil dalam membenahi penyiaran nasional makin nyata. Hal ini ditunjukkan melalui kunjungan Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (APIK PTMA) ke Kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Selasa (15/7), di Jakarta.
Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana dialog hangat dan produktif. Hadir dari APIK PTMA antara lain Choirul Fajri, Agus Triyono, Oktaviana Purnamasari, serta Ansar Suherman. Sedangkan dari KPI Pusat hadir Komisioner Amin Shabana yang menyambut langsung audiensi tersebut.
Sekretaris APIK PTMA yang juga dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Agus Triyono, menilai pertemuan itu sebagai momentum strategis. Ia menyebutkan, pertemuan ini membuka peluang besar untuk menjalin kolaborasi antara dunia kampus dan lembaga penyiaran.
“Kami menjajaki kerja sama riset kolaboratif, literasi media, hingga pengabdian kepada masyarakat. Tujuannya agar tercipta ekosistem penyiaran yang sehat, edukatif, dan bertanggung jawab,” ujarnya, Jumat (18/7).
Agus menambahkan, sinergi ini bukan sekadar bentuk kerja sama biasa. Lebih dari itu, menurutnya, kolaborasi ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat peran akademisi sebagai mitra strategis KPI dalam membangun arah penyiaran nasional.
Dalam pertemuan tersebut, Choirul Fajri menegaskan bahwa kampus memiliki tanggung jawab moral dan akademik dalam membangun kesadaran publik. Ia menyoroti pentingnya peran perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas penyiaran di Indonesia.
Baca juga, Memahami Tunangan dalam Islam: Antara Tradisi dan Syariat
“Kehadiran kami di KPI adalah bagian dari implementasi tri dharma perguruan tinggi. Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang benar, mendidik, dan bermanfaat,” tuturnya.
Pihak KPI Pusat sendiri menyambut baik kunjungan tersebut. Komisioner Amin Shabana mengapresiasi langkah APIK PTMA dan menyebutnya sebagai inisiatif konstruktif yang patut ditiru.

“Kami melihat semangat luar biasa dari pihak kampus. Diskusi yang terjadi sangat intensif dan menunjukkan komitmen bersama untuk menciptakan iklim penyiaran yang lebih sehat dan bertanggung jawab,” ungkap Amin.
Menurutnya, sinergi antara regulator dan komunitas akademik sangat penting di tengah arus informasi yang makin kompleks. Dengan kolaborasi ini, diharapkan akan terbentuk kesadaran publik terhadap pentingnya penyiaran yang beretika.
Kunjungan tersebut bukan sekadar simbolis. Ia menjadi penanda keseriusan kampus-kampus Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah untuk mengambil peran aktif dalam membentuk wajah penyiaran nasional.
Kedua belah pihak juga menyepakati perlunya agenda lanjutan untuk merealisasikan program-program konkret. Rencana kerja sama akan difokuskan pada penguatan literasi media, pengembangan kurikulum yang sejalan dengan regulasi penyiaran, serta pelibatan mahasiswa dalam program magang dan riset berbasis kebutuhan masyarakat.
Sinergi APIK PTMA dan KPI Pusat ini diharapkan tidak berhenti pada satu pertemuan. Kolaborasi jangka panjang akan menjadi kunci untuk membentuk pola siar yang tak hanya menarik, tetapi juga mendidik serta berpihak pada kepentingan publik.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha