Kajian PRM Manggong: Mengaji Surat Al-Maun, Bangkitkan Spirit Santuni Anak Yatim dan Fakir Miskin

PWMJATENG.COM, TEMANGGUNG – Dalam suasana penuh kehangatan dan refleksi, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Manggong kembali menggelar kajian rutin malam Rabu di Masjid Al-Furqon, kompleks Pasar Adiwinangun, Ngadirejo, pada Selasa (11/11/2025) bertepatan dengan 20 Jumadil Awal 1447 H.
Kajian yang berlangsung selepas Maghrib hingga Isya ini menghadirkan Ustadz Rofi’i, S.Pd., Sekretaris PCM Ngadirejo, dengan tema Mengaji dan Mengkaji Surat Al-Maun.
Ustadz Rofi’i hadir menggantikan KH. Asy’ari Muhadi, M.A., yang berhalangan hadir karena sakit. Dalam kajiannya, jamaah diajak membaca dan memahami Surat Al-Maun secara bersama-sama, kemudian mengaitkannya dengan kisah perjuangan KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.
“KH. Ahmad Dahlan mengajarkan Surat Al-Maun kepada murid-muridnya selama tiga bulan, bukan untuk dihafalkan semata, melainkan untuk dipraktikkan dalam kehidupan sosial,” ujar Ustadz Rofi’i.
Ia menambahkan, KH. Ahmad Dahlan menegaskan bahwa ibadah ritual tidak ada artinya tanpa amal sosial. Semangat itu kemudian melahirkan berbagai amal usaha Muhammadiyah seperti rumah sakit, panti asuhan, dan lembaga pendidikan. Kini, Muhammadiyah membina lebih dari 1.012 panti asuhan dan LKSA serta memiliki 141 rumah sakit di seluruh Indonesia.
Dalam kajian tersebut, Ustadz Rofi’i menegaskan bahwa menyantuni anak yatim memiliki banyak keutamaan sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW, di antaranya:
- Menjadi teman Rasulullah SAW di surga.
“Aku dan orang yang mengurus anak yatim di surga seperti ini,” sambil merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya (HR. Bukhari). - Melembutkan hati dan memudahkan terkabulnya doa.
“Usaplah kepala anak yatim dan berilah ia makanan seperti yang engkau makan, maka hatimu akan menjadi lembut dan tenang.” (HR. Thabrani). - Terhindar dari siksa akhirat.
“Allah tidak akan menyiksa orang yang menyayangi anak yatim dan berbicara lembut kepada mereka.” (HR. Thabrani). - Mendapat pertolongan dari Allah SWT.
“Barang siapa menghilangkan kesusahan seorang mukmin di dunia, Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan di akhirat.” (HR. Muslim).
Kajian yang berlangsung khidmat ini menjadi pengingat bahwa Surat Al-Maun bukan sekadar bacaan, tetapi pedoman hidup yang menumbuhkan empati, kepedulian, dan semangat menolong sesama.
Melalui kegiatan ini, PRM Manggong berharap jamaah semakin terdorong untuk meneladani ajaran KH. Ahmad Dahlan dengan menjadikan kepedulian terhadap anak yatim dan fakir miskin sebagai wujud nyata keimanan.
“Semoga semangat Al-Maun terus hidup di hati kita, agar ibadah kita tidak berhenti di sajadah, tapi berlanjut dalam pelayanan sosial,” tutup Ustadz Rofi’i.
Kontributor: Tim PRM Manggong
Editor: Al-Afasy



