
PWMJATENG.COM, Surakarta – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali mencatatkan torehan membanggakan di tingkat nasional. Kali ini, mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani berhasil menyumbangkan enam medali dari tiga ajang olahraga bergengsi yang digelar di Aceh dan Bali.
Dekan FKIP UMS, Anam Sutopo, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas prestasi tersebut. Ia menilai keberhasilan para mahasiswa menjadi bukti bahwa UMS tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga konsisten mendorong pengembangan potensi mahasiswa di bidang non-akademik, khususnya olahraga.
“Ini persembahan dari FKIP untuk universitas tercinta. Prestasi ini menjadi kado istimewa di bulan Oktober, bertepatan dengan Milad ke-67 UMS,” ungkap Anam, Rabu (22/10).
Enam medali tersebut diraih oleh tiga mahasiswa FKIP UMS: Tasya Alicia Soekarno Putri, Kirana Tyas Safira, dan Hanun Nayla Husna. Ketiganya tampil gemilang di cabang olahraga berbeda. Tasya Alicia menyabet medali perak di nomor Floret Putri Individu Junior dan perunggu di nomor Floret Putri Senior pada Kejuaraan Nasional Anggar di Aceh.
Kirana Tyas Safira, mahasiswi Pendidikan Jasmani FKIP UMS, berhasil meraih medali emas di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 untuk kategori tanding E Putri (65–70 kg).
Sementara itu, Hanun Nayla Husna, mahasiswa Penjas angkatan 2025, membawa pulang tiga medali dari Kejuaraan Nasional Panahan yang digelar di Denpasar, Bali, pada 17–25 Oktober 2025. Raihan ini mempertegas posisi mahasiswa FKIP UMS sebagai salah satu kekuatan muda olahraga nasional.
Anam menyebut enam medali yang dikumpulkan para mahasiswa FKIP sebagai persembahan nyata untuk universitas di usia ke-67 tahun. “Kami persembahkan enam medali ini sebagai hadiah Milad untuk Pak Rektor dan seluruh civitas academica. FKIP akan terus berkomitmen menjadi lumbung prestasi, baik akademik maupun non-akademik,” tegasnya.
Baca juga, Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1447 H
Ia juga berharap capaian tersebut menjadi pemantik semangat bagi mahasiswa lain. “Semoga ke depan akan muncul Tasya, Hanun, dan Kirana yang lain. FKIP UMS akan semakin kuat dalam memberikan dukungan nyata bagi universitas dan bangsa,” pungkasnya.
Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP UMS, Eko Sudarmanto, turut menyampaikan apresiasi atas kerja keras mahasiswa dan seluruh pihak yang terlibat. Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini lahir dari kolaborasi erat antara mahasiswa, pelatih, pengurus cabang olahraga, dan pihak universitas.

“Prestasi ini bukan semata hasil kerja keras mahasiswa, tetapi buah sinergi berbagai pihak. Kerja sama yang solid antara stakeholder olahraga menjadi fondasi utama capaian luar biasa ini,” jelas Eko.
Ia berharap kemenangan tersebut menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk berprestasi. “Jadikan kemenangan ini sebagai pijakan untuk melangkah lebih jauh, menjaga semangat, integritas, dan menginspirasi rekan-rekan lain agar turut mengharumkan nama institusi,” ujarnya.
Atlet bela diri UMS, Kirana, mengungkapkan bahwa kejuaraan yang diikutinya bukan sekadar soal kemenangan, tetapi juga tentang semangat juang dan sportivitas. “Setiap pertandingan mengajarkan arti kerja keras dan menghargai lawan. Rasanya luar biasa bisa membawa nama UMS,” katanya.
Kepala Pelatih Pencak Silat UMS, Nur Subekti, menyoroti konsistensi performa Kirana yang mampu mempertahankan prestasi setelah sebelumnya juga menjuarai Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS). “Dalam waktu kurang dari dua minggu, Kirana kembali mempersembahkan emas di kelas berbeda. Ini menunjukkan kualitas fisik dan mental luar biasa,” ujarnya.
Ia menambahkan, dukungan fasilitas dari UMS turut menjadi faktor penting di balik kesuksesan mahasiswa. “Prodi Pendidikan Jasmani kini memiliki Sport and Martial Art Center yang menjadi pusat pengembangan olahraga bela diri, khususnya Tapak Suci. Kami berharap prestasi seperti ini terus berlanjut hingga PON 2028 di NTT dan NTB,” tuturnya.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha