BeritaTokoh

Jelang Ramadan, Ibnu Hasan Ingatkan Bahwa Masjid Bukan Sekadar Tempat Ibadah

PWMJATENG.COM, Semarang – Masjid bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga pusat peradaban Islam yang memiliki peran strategis dalam membentuk kesalehan individu dan sosial. Pemahaman ini ditekankan oleh Ibnu Hasan dalam tausyiahnya yang menyoroti pentingnya masjid sebagai pusat aktivitas keislaman yang menggembirakan, meneduhkan, dan memberdayakan umat.

Menurut Ibnu Hasan, Wakil Ketua PWM Jawa Tengah, identitas seorang penggerak dakwah Muhammadiyah tidak hanya tercermin dalam ibadahnya, tetapi juga dalam peran aktifnya dalam kehidupan sosial. Kesalehan individu dan sosial harus berjalan beriringan agar dakwah dapat terus berkembang dengan semangat pembaruan. Oleh karena itu, diperlukan soliditas gerakan dakwah Muhammadiyah yang berkemajuan untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas dalam membina jamaah.

Dalam pandangannya, masjid-masjid Muhammadiyah harus menjadi pusat kegiatan keagamaan yang tidak hanya hidup saat salat lima waktu, tetapi juga dipenuhi dengan amalan sunah yang memperkuat ruh Islam dalam gerakan dakwah. Masjid bukan hanya tempat berkumpul untuk beribadah, tetapi juga wadah bagi umat untuk belajar, berdiskusi, dan mengembangkan kapasitas spiritual serta sosial mereka.

Baca juga, Kangen Ramadan: Bukti Keimanan dan Kecintaan

Ibnu Hasan menegaskan bahwa keberhasilan dakwah Muhammadiyah bergantung pada kekuatan jamaahnya. Dengan konsep gerakan dakwah jamaah dan bina jamaah yang berkelanjutan, diharapkan masjid dapat menjadi tempat yang selalu hidup dengan berbagai aktivitas yang mempererat ukhuwah Islamiyah. Semakin solid gerakan ini, semakin besar pula dampak positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas.

Selain itu, ia menekankan bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang rahmatan lil ‘alamin harus dapat mencetak kader-kader yang tidak hanya religius, tetapi juga humanis dan santun dalam bersosialisasi dengan umat. Nilai-nilai Islam yang inklusif harus senantiasa dijunjung tinggi agar dakwah yang dilakukan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dari berbagai latar belakang.

Dalam perspektif Ibnu Hasan, penggerak dakwah Muhammadiyah harus memiliki karakter yang moderat, adaptif, dan terbuka terhadap dinamika sosial. Dengan demikian, mereka dapat menjalankan peran sebagai jembatan antara ajaran Islam dan realitas kehidupan modern tanpa kehilangan esensi keislaman itu sendiri.

Secara keseluruhan, tausyiah Ibnu Hasan menggarisbawahi bahwa masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat pergerakan Islam yang dinamis. Dakwah yang menggembirakan, meneduhkan, dan memberdayakan hanya dapat terwujud jika seluruh elemen dalam Muhammadiyah bergerak bersama dalam semangat kebersamaan dan pembaruan. Oleh karena itu, peran aktif setiap individu dalam memakmurkan masjid menjadi kunci utama bagi keberlanjutan gerakan dakwah Muhammadiyah yang berkemajuan.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE