Jadi Pimpinan Muhammadiyah Jangan “Njelei”!
Pekalongan (15/01/2017). “Jadi Pimpinan Muhammadiyah jangan ‘njelei’!”, demikian disampaikan oleh Bapak Farid Akhwan, Penasehat PDM Kabupaten Pekalongan. “Karena Muhammadiyah adalah harakah Islamiyah, Artiny Muhammadiyah adalah gerakan Islam. Maka Muhammadiyah harus selalu bergerak untuk memberi manfaat kepada masyarakat. Bukan malah diam, itu namanya ‘njelei’,” lanjutnya. Hal ini disampaikan Farid Akhwan dalam tausiyah Upacara Pembukaan Rapat Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan, yang dilaksanakan pada hari Ahad, 15 Januari 2017 di Gedung Dakwah Muhammadiyah Ranting Kauman, Kesesi.
Pimpinan Muhammadiyah, meskipun sudah maju, banyak anggota dan amal usahanya, tapi harus tetap punya ‘Mimpi’ untuk menjadi lebih besar dan lebih melayani umat. Sebaliknya, untuk pimpinan Muhammadiyah yang masih kecil, jangan berhenti bergerak untuk meningkatkan jamaah dan amal usahanya. Seperti halnya PCM Wonopringgo, meskipun berada di tengah warga Nahdliyin, mampu menunjukkan eksistensinya, diantaranya dengan mendirikan BTM, yang pada akhir Desember 2016 telah mendirikan Gedung sendiri, serta bertekad untuk mendirikan Pondok Pesantren Tahfidzil Quran yang mempunyai proyek pembangunan gedung senilai 1 milyar.
Mimpi besar Muhammadiyah untuk melayani umat tidak boleh berhenti, tapi harus terus berkembang. Karena Muhammadiyah adalah harakah, gerakan islam, bukan sekedar organisasi atau sekedar yayasan sosial.
(ADI/MPI)