
PWMJATENG.COM, Semarang – Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) ITESA Muhammadiyah Semarang terus berbenah menghadapi kebutuhan zaman digital. Melalui kegiatan Stakeholder Review: Praktisi IT Industri yang digelar Jumat (19/9), prodi ini menegaskan komitmennya menyiapkan Kurikulum 2025 berbasis Outcome-Based Education (OBE) yang selaras dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Acara tersebut menghadirkan perwakilan dari berbagai mitra strategis, antara lain PT Jamu Jago, PT Siba Surya, PT Marimas Putera Kencana, RSUD Sultan Fatah, PT Internet Mulia Untuk Negeri, dan Techarea Software House. Seluruh stakeholder memberikan masukan penting terkait kebutuhan kompetensi, perkembangan teknologi terkini, serta profil lulusan yang diharapkan industri.
Melalui pendekatan OBE, kurikulum 2025 dirancang lebih terukur, adaptif, dan sesuai dengan standar nasional maupun internasional. Outcome-Based Education menekankan pada capaian pembelajaran yang dapat langsung diimplementasikan di dunia kerja.
Perwakilan ITESA Muhammadiyah Semarang dalam sambutannya menyampaikan harapan agar forum ini mampu melahirkan rumusan kurikulum yang tepat sasaran. “Melalui forum ini, kami berharap kurikulum yang dirancang mampu menghasilkan lulusan adaptif, berdaya saing tinggi, serta memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan oleh industri,” ujarnya.
Selain itu, pihak kampus menegaskan bahwa mahasiswa harus dibekali dengan keahlian yang mampu menjawab tantangan nyata di dunia kerja, mulai dari penguasaan bahasa pemrograman hingga pemahaman keamanan sistem.
Salah satu masukan penting datang dari perwakilan RSUD Sultan Fatah, Edy Kholid. Ia menekankan bahwa mahasiswa perlu dipersiapkan sejak dini untuk menghadapi kebutuhan dunia kerja yang semakin kompleks.
Baca juga, Segudang Keistimewaan Salat Subuh yang Tak Boleh Tertinggalkan
“Mahasiswa siap kami tampung di RS Sultan Fatah untuk belajar langsung di lapangan. Mereka juga harus dikenalkan dengan materi payment method, API, dan koneksi dengan perusahaan lain. Selain itu, mahasiswa wajib mendalami bahasa pemrograman seperti PHP dan Javascript, serta mampu membangun aplikasi secara utuh mulai dari desain awal, backend, hingga frontend. Yang terpenting, mereka harus memiliki kemampuan merancang sistem dengan memperhatikan aspek security atau keamanan,” jelasnya.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa industri tidak hanya menuntut lulusan dengan keterampilan teknis, tetapi juga dengan kemampuan analisis, inovasi, dan ketelitian dalam menjaga keamanan sistem.

Kegiatan Stakeholder Review ini sekaligus memperkuat jalinan kemitraan antara perguruan tinggi dan dunia industri. Bentuk kerja sama yang dijajaki mencakup pengembangan kurikulum, penelitian terapan, program magang, hingga rekrutmen tenaga kerja.
Melalui sinergi tersebut, mahasiswa diharapkan tidak hanya mendapat bekal teori dari kampus, tetapi juga pengalaman praktis langsung dari dunia industri. Kombinasi ini diyakini mampu mencetak sumber daya manusia yang kompeten, siap kerja, dan mampu bersaing di tingkat global.
Pihak kampus menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan digital talent. Kurikulum yang dihasilkan bukan hanya menyesuaikan kebutuhan pasar kerja, tetapi juga berorientasi pada penguatan daya saing bangsa di era transformasi digital.
Kontributor : Hapsari
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha