BeritaTokoh

Istighosah Pemprov Jateng, Masrukhi Terangkan Syair Imam Hasan Al Bashri tentang Waktu

PWMJATENG.COM, Semarang – Malam Istighosah dan Doa Bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah yang digelar untuk menyongsong Tahun Baru 2025 menjadi momen refleksi dan harapan. Dalam acara yang khidmat itu, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Masrukhi, menyampaikan tausiyah penuh makna yang menggugah hati para hadirin.

Masrukhi membuka tausiyahnya dengan ungkapan syukur atas kelancaran pemerintahan selama tahun 2024. “Malam ini adalah malam tasyakur dan istighosah. Malam tasyakur berarti kita bersyukur kepada Allah atas keberhasilan seluruh program Pemprov Jawa Tengah tanpa hambatan. Sedangkan istighosah berarti memohon ampunan dari Allah atas khilaf dan dosa yang mungkin terjadi selama perjalanan setahun ini,” ujarnya.

Dalam tausiyahnya, Masrukhi mengutip syair dari Imam Hasan Basri, seorang sufi ternama abad ketujuh. Syair itu menyiratkan pesan mendalam tentang pentingnya waktu. Imam Hasan Basri mengibaratkan waktu sebagai makhluk baru yang hadir setiap hari, menjadi saksi atas semua perbuatan kita. Dia berkata:

أَنَا خَلْقٌ جَدِيدٌ،
وَعَلَى عَمَلِكَ شَهِيدٌ
فَتَزَوَّدْ مِنِّي بِعَمَلٍ صَالِحٍ
فَإِنِّي لَا أَعُودُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

Saya ini hadir selalu sebagai makhluk yang baru
Dan terhadap seluruh perbuatanmu aku menjadi saksi
Maka isilah aku ini dengan amalan-amalan kebajikan
Karena waktu itu tidak akan diputar sampai hari kiamat pun

Masrukhi melanjutkan dengan mengutip ayat Al-Qur’an yang berbunyi:

“وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ ۚ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ”

Ayat tersebut mengingatkan manusia untuk mencari bekal terbaik dalam hidup, yaitu taqwa. “Taqwa artinya menjaga diri sebagai hamba Allah dan anggota masyarakat. Tidak cukup hanya taat beribadah, tapi juga harus menjalankan peran sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tuturnya.

Baca juga, Jelang Pergantian Tahun, Ketua PWM Jateng Tafsir Ajak Masyarakat untuk Bermuhasabah

Masrukhi menekankan pentingnya kebersamaan, keharmonisan, dan kedamaian di tengah keberagaman. “Kita harus menjaga keharmonisan dan saling menolong, tanpa memandang agama atau suku. Islam mengajarkan rahmatan lil ‘alamin, menjadi rahmat bagi seluruh alam,” katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa Islam tidak pernah mengajarkan permusuhan. “Kalau ada yang mengatasnamakan Islam untuk menciptakan konflik, berarti dia belum memahami Islam secara utuh,” tegas Masrukhi.

Acara yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah beserta jajaran pejabat Pemprov ini menjadi simbol komitmen untuk membangun Jawa Tengah yang lebih baik. Masrukhi mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan kebersamaan dan keharmonisan sebagai dasar memajukan provinsi ini.

“Sebagai masyarakat yang beriman, kita harus mengaplikasikan taqwa dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menciptakan kerukunan dan kebersamaan. Dengan cara ini, kita tidak hanya menjaga hubungan dengan Allah, tapi juga dengan sesama manusia,” pungkasnya.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE