IPM, Jadilah Organisasi Inklusif
PWMJATENG.COM, SAMARINDA – Gegap gempita tepat mulai pukul 08.00 WITA pembukaan Muktamar XX IPM bertemakan “Menggerakkan Daya Kreatif Mendorong Generasi Berkemajuan”, 12-16 November 2016.
Dimulai dengan penampilan karya seni dari seluruh penjuru Nusantara, diiringi dengan seremonial serangkaian acara yang begitu menakjubkan, lalu laporan ketua Panitia Ipmawan Shodikin beserta sambutan Khoirul Huda selaku PP IPM. Dilanjut dengan sambutan dari Gubernur Kalimantan Timur (diwakili oleh Sekda) yang dikemas dengan pantun. Disambung pula dengan sambutan Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP (Menteri Pendidikan dan Olahraga) dengan memberikan sebuah tantangan inklusif kepada Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
“IPM jangan hanya menjadi OKP terbaik saja, tapi harus menjadi organisasi yang inklusif dan mencetak kader IPM di sekolah non-Muhammadiyah, ” pesan Menteri Pendidikan. Saat pembukaan.
Alat musik tradisional “Sampek” menjadi simbol dibukanya acara Muktamar oleh Dr. H. Haedar Nashir, M.Si (Ketua Umum PP Muhammadiyah) bersama Istrinya dan didampingi Ketua Umum PP IPM.
“Selalu menjaga ukhuwah dalam ikatan karena IPM merupakan anak panah dari Muhammadiyah, ” ungkap Ayahanda Dr. H. Haedar Nasyir.
Sesuai dengan tema Muktamar maka dimeriahkan dengan penutupan yang dihibur oleh artis terkenal Fatin Sitdiqia Lubis sebagai bukti organisasi yang modern tanpa meninggalkan Gerakan Agamis. (Didik Maryono)