PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memulai gebrakan monumental di dunia Pendidikan Pancasila. Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial UMS menggelar acara Training for Trainers (ToT) Lead Facilitator, yang menjadi langkah awal untuk Pelatihan Nasional Revitalisasi, Institusionalisasi, dan Standardisasi Kompetensi Dosen Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi (RISP3TI) di 5 kota hub di Indonesia.
Acara yang berlangsung di Kota Semarang pada 12-14 Januari 2024 ini mempertemukan dosen-dosen Pancasila dari berbagai Universitas di Indonesia, termasuk Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, dan Jakarta. Dra. Yayah Khisbiyah, M.A selaku Direktur Eksekutif PSBPS UMS membuka kegiatan ini dengan memberikan orientasi program, menekankan pentingnya peran dosen dalam menyampaikan materi Pancasila yang inklusif, inovatif, dan reflektif-andragogis.
Sebagai bentuk dukungan dan komitmen, Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.Si., Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, memberikan sambutan secara daring. Prof. Bambang Setiaji menegaskan pentingnya narasi Pancasila yang berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai agama yang universal.
Baca juga, Kurikulum Islamic Green School: Sebuah Ijtihad Memadukan Ekologi Islam dan Pendidikan Berkelanjutan
Dalam sambutannya, Ketua PSBPS UMS, Prof. Dr. M.A. Fattah Santoso, M.Ag, menyoroti berbagai tantangan dalam menyemaikan nilai-nilai Pancasila. Beliau juga mencermati sejarah kedudukan Pancasila di Indonesia, yang tercermin dalam peristiwa-peristiwa signifikan.
Menyampaikan Keynote Speech, Prof. Dr. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T., Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, menggambarkan landasan hukum dan arah kebijakan kurikulum Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Beliau menekankan pentingnya penyelenggaraan Pendidikan Pancasila berbasis proyek yang memiliki dampak sosial yang luas.
Program RISP3TI merupakan upaya PSBPS UMS untuk memperkuat ideologi Pancasila dalam kesadaran berbangsa dan bernegara. Dengan pendalaman konsep Pancasila dalam tiga dimensi, diharapkan dosen dan mahasiswa dapat menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai habitus yang melekat dalam diri mereka. Kesadaran akan nilai-nilai dan praksis Pancasila diharapkan dapat menjadi bagian integral dari masyarakat Indonesia.
Editor : M Taufiq Ulinuha