
PWMJATENG.COM, Magelang – Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) terus menunjukkan komitmennya dalam membangun masyarakat melalui inovasi teknologi yang berdampak nyata. Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) berbasis riset, UNIMMA menggandeng Kelompok Tani “Ayo Maju Tani” (AMT) dari Desa Batursari, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung.
Program ini didukung pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (DPPM Kemendikbudristek) Tahun 2025. Tujuannya adalah mewujudkan pertanian yang mandiri, efisien, dan berdaya saing melalui hilirisasi riset kampus.
Kegiatan dimulai pada Senin (28/7) dengan kunjungan dari Kelompok Tani AMT ke Kampus 2 UNIMMA. Mereka disambut oleh tim dosen lintas keilmuan yang terdiri atas Mukhtar Hanafi (Teknik Informatika) selaku Ketua Tim, Muji Setiyo (Teknik Mesin), Muhammad Wahid Ibrahim (Manajemen), serta Ketua LPPM UNIMMA, Retno Rusdjijati.
Retno menegaskan bahwa pengabdian ini adalah wujud nyata kontribusi akademik UNIMMA terhadap pemberdayaan desa. “Kami percaya, pengabdian berbasis riset merupakan bentuk tertinggi ilmu pengetahuan. Ini bukan sekadar akademik, tapi menjawab tantangan dan mengubah kondisi nyata di masyarakat,” tuturnya.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Kelompok Tani AMT, Mudawal, menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi para petani cabai. Mulai dari biaya pemupukan yang tinggi, waktu kerja yang boros, hingga minimnya pencatatan usaha tani secara sistematis. Ia mengaku sangat bersyukur atas dukungan dari UNIMMA.
Baca juga, Masjid sebagai Pusat Peradaban: Ikhtiar Muhammadiyah Menjawab Tantangan Zaman
“Kami sangat berterima kasih atas kesempatan ini. Harapan kami, program ini tidak hanya memberi manfaat bagi AMT, tetapi juga untuk seluruh petani di Desa Batursari,” ujar Mudawal.
Mukhtar Hanafi selaku Ketua Tim PkM menjelaskan bahwa program ini berfokus pada pemanfaatan hasil riset kampus agar bisa langsung diterapkan oleh petani. “Kami menghilirisasi hasil riset menjadi teknologi praktis, yang bisa langsung digunakan oleh petani dalam keseharian,” jelasnya.

Selama enam bulan ke depan, tim UNIMMA akan mengimplementasikan dua inovasi unggulan kepada 21 anggota Kelompok Tani AMT. Inovasi pertama adalah Alat Kocor Pupuk Cair Elektrik, yang telah terdaftar dalam paten S00202502973. Alat ini memiliki sistem pengaduk dan penakar otomatis, yang dirancang untuk mempercepat serta mengefisienkan proses pemupukan.
Inovasi kedua adalah Aplikasi Akuntansi Usaha Tani berbasis Android. Aplikasi ini telah dilindungi dengan kekayaan intelektual EC002023129589. Dengan aplikasi tersebut, petani dapat mencatat keuangan, merencanakan usaha, serta memantau perputaran modal secara digital dan praktis.
Kedua teknologi tersebut tidak hanya diberikan secara cuma-cuma, tetapi juga dilengkapi dengan pelatihan intensif serta pendampingan dari tim UNIMMA. Harapannya, para petani mampu meningkatkan hasil panen, mengurangi beban kerja, serta membangun sistem usaha tani yang sehat dan berkelanjutan.
Kontributor : Arin
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha