Berita

Inovasi Camilan Sehat dari Bekatul: Kisah Alumni UMS Sukses dengan Brand Dbroo Kitchen

PWMJATENG.COM, SURAKARTA – Alumni Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Yuliani Setiawati, S.Pd., membuktikan bahwa kesuksesan bisnis tidak selalu bergantung pada latar belakang pendidikan. Melalui brand Dbroo Kitchen, Yuli berhasil mengembangkan bisnis kuliner sehat yang kini tersebar di lebih dari 25 pusat oleh-oleh di Solo dan Yogyakarta.

Setelah tujuh tahun bekerja di dunia perbankan, Yuli memutuskan untuk resign pada tahun 2020.

“Habis resign saya sempat bingung mau ngapain. Anak sudah dua, kalau kerja lagi waktunya terbatas. Jadi saya memutar otak untuk bisa menghasilkan uang dari rumah,” ujarnya, Sabtu (8/11).

Awalnya, Dbroo Kitchen hanya menjual donat yang dititipkan di pasar, toserba, dan toko susu segar. Namun pandemi COVID-19 membuatnya beralih ke pemasaran digital.

“Kita beralih ke online lewat Instagram dan WhatsApp. Menu juga bertambah — brownies, pempek, cake, puding, sampai rujak Aceh,” tambahnya.

Kesuksesan Dbroo Kitchen dimulai ketika Yuli menghadirkan produk egg roll bekatul — camilan sehat untuk semua usia.

“Ada tetangga yang bisa bikin egg roll dan teman yang nawarin susu katul. Dari situ saya berpikir, bagaimana kalau dijadikan camilan yang enak dan bergizi,” jelasnya.

Produk ini pertama kali dipasarkan sebagai hampers Lebaran 2022 dan mendapat sambutan positif dari pelanggan.

Tahun 2022 menjadi momentum penting bagi Dbroo Kitchen. Yuli lolos dalam program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan memenangkan Industri Innovation Award dari Pemerintah Kota Surakarta. Setahun kemudian, ia kembali meraih hibah peralatan usaha dari program Smeska.

Meski telah menorehkan banyak prestasi, Yuli mengaku tantangan terbesarnya adalah keterbatasan modal.

“Saya berkomitmen untuk tidak berhutang. Dari modal awal Rp5 juta, semua berkembang dari hasil penjualan,” katanya.

Sejak 2021, Yuli aktif mengikuti bimbingan di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kota Surakarta. Ia kemudian melengkapi legalitas usahanya — mulai dari NIB, PIRT, sertifikat halal, hingga HAKI untuk merek Dbroo Kitchen.

“Saya ingin usaha ini jadi bisnis keluarga yang berkelanjutan. Semua sistemnya harus resmi dan tercatat,” tegasnya.

Meski berlatar belakang Pendidikan Akuntansi, ilmu yang didapatnya terbukti membantu dalam mengelola keuangan bisnis. Ia menerapkan sistem gaji harian bagi para karyawan yang sebagian besar ibu rumah tangga.

“Ilmu budgeting dan efisiensi produksi yang dulu saya pelajari di kampus benar-benar kepakai,” ungkapnya.

Sebagai alumni UMS, Yuli berpesan agar generasi muda tidak takut memulai usaha kecil.

“Banyak orang mulai bisnis karena ikut tren. Saya juga pernah gagal waktu ikut franchise viral. Dari situ saya belajar, jangan terjun kalau belum siap mental dan manajemen. Rezeki sudah diatur,” tuturnya.

Kini, Dbroo Kitchen memiliki puluhan reseller, mitra toko oleh-oleh di Solo dan Yogyakarta, serta kerja sama dengan BULOG dan jaringan Brownies Amanda di 25 cabang.

Kontributor: (Zaatuddin/Humas UMS)
Editor: Al-Afasy

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE