AUMBerita

Inovasi Aromaterapi dari UMS! Kombinasi Minyak Atsiri dan Kelapa yang Menakjubkan

PWMJATENG.COM, Surakarta – Dosen Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kun Harismah, menciptakan inovasi produk aromaterapi dengan kombinasi minyak atsiri dan minyak kelapa. Produk ini telah terindeks di Science and Technology Index (SINTA) Kekayaan Intelektual bidang paten sederhana.

“Bahannya berasal dari minyak atsiri atau essential oil, yang diekstrak dari bagian tanaman seperti daun dan akar yang memiliki aroma harum,” ujar Kabid Inovasi & Produk Unggulan Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) UMS, Rabu, (24/7).

Selain itu, bahan lainnya adalah minyak nabati, khususnya minyak kelapa. “Indonesia sebagai negara tropis kaya dengan kelapa yang bisa diolah menjadi minyak kelapa melalui berbagai proses, salah satunya adalah Virgin Coconut Oil (VCO),” tambahnya.

Kun Harismah juga menyebut minyak telon, yang terdiri dari campuran minyak kelapa, minyak kayu putih, dan minyak adas. “Minyak telon dinamakan demikian karena terdiri dari tiga komponen utama, atau ‘telu’ dalam bahasa Jawa,” jelasnya.

Di Jawa Tengah, banyak pengrajin minyak cengkeh di Boyolali, Karanganyar, dan Wonogiri. “Minyak cengkeh yang disuling dari daun cengkeh hanya dijual curah. Namun, jika dipisahkan dan diambil senyawa utamanya, yaitu Eugenol, harganya bisa berlipat lebih mahal,” ungkap Kun Harismah.

Baca juga, Pandangan Muhammadiyah tentang Hadis: Konsep, Kehujjahan, dan Akar Pemikiran (4)

“Eugenol murni sering digunakan oleh dokter gigi untuk menghilangkan rasa nyeri pada pasien sakit gigi. Kami memodifikasinya sebagai campuran pada minyak telon untuk membuat aromaterapi yang lebih berkhasiat,” katanya.

Kun Harismah bekerja sama dengan mahasiswa untuk mengembangkan produk ini menjadi aromaterapi yang unik dan efektif.

Pada tahun 2022, Pemerintah Kota Surakarta meluncurkan program hilirisasi untuk menyempurnakan produk dari empat perguruan tinggi. “Dari situ, produk ini didaftarkan paten dengan Paten Sederhana,” jelas Kun Harismah.

“Alhamdulillah, sejak didaftarkan pada Juni 2023, status patennya sudah turun menjadi ‘Diberi’. Ini termasuk beruntung karena tidak sampai satu tahun sudah mendapatkan paten,” paparnya.

Produk ini dipasarkan sebagai suvenir pada pameran dan konferensi. Salah satu konferensi yang dihadiri Kun Harismah di Istanbul menjadi ajang untuk memperkenalkan produk aromaterapi tersebut kepada peserta konferensi. “Saya juga menunjukkan produk ini kepada para peserta konferensi di Istanbul saat menjadi pembicara tamu,” tambahnya.

Kontributor : Yusuf
Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE