Ingin Cetak Dai, di Setiap Ranting Perlu Dibentuk Korp Mubaligh Muhammadiyah
PWMJATENG.COM, Kota Tegal – Krisis kader dan Mubaligh Muhammadiyah itu hampir menyeluruh karena tidak adanya Korp Mubaligh, maka untuk itu perlu adanya pengkaderan di tingkat ranting. Jadi kita harapkan agar Muhammadiyah unggul, paling tidak di tiap ranting ada kelompok atau group mubaligh, minimal ada 5 sampai 10 orang.
Hal itu dikatakan Dr.Suwarno Hadi Mulyono, ketika diwawancarai awak media PWMJATENG.COM, usai memberikan pengajian dan motivasi dalam acara Pelantikan PRM dan PRA se-Tegal Timur 2, Minggu siang (26/02/17) lalu di Aula SMK Muhammadiyah Satu Kota Tegal
Sementara ini kata Suwarno, cabang yang punya grup mubaligh adalah di Muntilan Magelang tepatnya di Ranting Duku. “Sekarang ini ketika ranting mau mengadakan pengajian tapi terkadang terkendalanya disitu, artinya perlu ada pendidikan kader mubalig” Kata suwarno.
Menurut Suwarno, sebagai salah satu upaya untuk pengkaderan mubaligh, sekarang di UMP ada namanya beasiswa kader, yakni beasiswa gratis dan ada yang membayar 50 prosen, diharapkan pulang dari kampus bisa menjadi kader dan mubaligh di Muhammadiyah. Sehingga diharapkan pula masing masing Perguruan Tinggi, juga SMK punya pengkaderan seperti itu.
“Untuk menjawab permasalan krisis kader dan mubaligh tersebut, besok pada tanggal 18 dan 19 Maret mendatang LPCR dan Majelis Tabligh di Malang, Jawa Timur, di pertemuan itu akan membahas bagaimana untuk menghidupkan, menggerakan tentang Gerakan Mubaligh, bagaimana memformulasikan penyediaan mubaligh-mubaligh di tingkat ranting” Papar suwarno kelahiran Sragen, Jateng.
Suwarno Ketua LPCR PWM Jawa Tengah berpesan, penguatan mubalig itu ada di tingkat ranting, karena ranting itu sebagai ujung tombak gerakan Muhammadiyah, “Muhammadiyah besar tapi bisa tumbang karena apa, rantingnya kropos” pungkasnya.(Farhendi DH)